DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Eksotisme Alas Purwo Semakin Memikat, Jumlah Wisatawan Selama 2022 Naik Drastis Capai 166.141

image
Taman Nasional Alas Purwo. Eksotisme Alas Purwo Semakin Memikat, Jumlah Wisatawan Selama 2022 Naik Drastis Capai 166.141

ORBITINDONESIA- Eksotisme Taman Nasional Alas Purwo semakin memikat kunjungan wisatawan.

Terbukti, jumlah Kunjungan wisatawan ke TN Alas Purwo dari tahun 2021 ke 2022 mengalami lonjakan.

Tercatat wisatawan domestik yang mengunjungi TN Alas Purwo mencapai 99.456 orang pada 2021 menjadi 166.141 pada 2022.

Baca Juga: Menikmati Segarnya Air di Pulau Tubir Seram, Wisata di Kabupaten Tertua Semenanjung Papua

Sementara untuk turis manca negara terjadi lonjakan 600 persen lebih wisatawan dari tahun 2021 dibanding tahun 2022.

Pada 2021 wisatawan mancanegara (Wisman) yang ke berkunjung ke Alas Purwo mencapai 1.965 turis asing, sementara 2022 tercatat 14.175 turis.

TN Alas Purwo yang berada di sisi selatan Banyuwangi ini merupakan tempat wisata berwawasan lingkungan yang mengutamakan konservasi alam.

Baca Juga: Menikmati Keindahan Alam Sembungan Wonosobo, Desa Wisata Tertinggi di Jawa Tengah, Dijamin Betah

Taman nasional ini memiliki setidaknya 700 jenis tumbuhan, banteng, macan tutul, monyet ekor panjang, kijang, babi hutan, serta 250 aves, dan reptil.

Kawasan ini juga memiliki banyak destinasi wisata menarik. Mulai kawasan savana, pantai, gua kuno, wisata budaya, hingga hutan mangrove.

Taman nasional yang menyimpan beragam situs geologi, budaya, serta kekayaan hayati tersebut telah ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO.

Baca Juga: Mengenal Wisata Gunung Mamake, Pemandangan Saat Malam Hari Luar Biasa Indah

Kawasan yang masuk dalam jajaran Geopark Ijen, saat ini telah resmi diusulkan oleh Dewan Unesco Global Geopark untuk pengesahan sebagai Unesco Global Geopark.

Kepala Balai TN Alas Purwo Novita Kusuma Wardani menjelaskan, pengembangan TN Alas Purwo sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan akan terus diperkuat.

Salah satunya, dengan menjaga Alas Purwo agar tidak menjadi kawasan mass tourism.

Baca Juga: Duh, Selama 2022 Polres Jember Catat Korban Meninggal Akibat Kecelakaan Sebanyak 309 Jiwa

Dia lalu menyebut jumlah kunjungan wisatawan ke TN Alas Purwo hingga saat ini berkisar 500-1000 orang di akhir pekan atau hari libur.

"Sebenarnya itu masih memenuhi daya tampung dan daya dukung kawasan. Maka rencana yang akan kita lakukan adalah pembatasan kendaraan," ujar Novita, Selasa 27 Desember 2022.

Pembatasan kendaraan ini dilakukan salah satunya dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna. Misalnya, dengan membuat kantong-kantong parkir di sejumlah titik.

"Tujuannya mengurangi tingkat polusi udara dan kebisingan yang dikhawatirkan mengganggu kenyamanan fauna, khususnya fauna prioritas seperti banteng dan macan tutul," ujar Novita.

“Rencananya ke depan kendaraan pengunjung hanya diijinkan masuk sampai titik yang telah ditentukan, kemudian disediakan shuttle, ya mungkin menggunakan kendaraan listrik. Akan kita kaji lagi,” imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga akan menggelar pelatihan-pelatihan penangkaran binatang untuk mendukung upaya pelestarian satwa prioritas di kawasan TN Alas Purwo, yakni macan tutul dan banteng.

Kepala Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Tegaldlimo, Probo Wresni Adji, menambahkan, terkait pengelolaan sampah, TN Alas Purwo akan menerima hibah alat pengolahan sampah dari lembaga Konservasi Indonesia pada awal 2023.

"Nanti kita akan melibatkan masyarakat, pengunjung, serta pemilik usaha resort di sekitar kawasan TN Alas Purwo dalam kegiatan pengelolaan sampah," ujar Probo.

Pemkab Banyuwangi kini terus mendorong pengelola destinasi wisata mengembangkan pariwisata berkelanjutan.

Keindahan alam Banyuwangi menjadi salah satu kekuatan sektor pariwisata yang menopang perekonomian daerah. Ekoturisme menjadi pedoman Banyuwangi mengembangkan sektor ini.

"TN Alas Purwo menyimpan potensi luar biasa yang bisa dikelola lebih baik lagi. Pemkab siap berkolaborasi dan mendukung penuh TN Alas Purwo yang akan mengembangkan pariwisata berkelanjutan," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Selasa 27 Desember 2022.

"Karena lingkungan yang dijaga dan dilindungi bersama menjadi kunci terciptanya keindahan alam dan pariwisata berkelanjutan daerah," tambah Ipuk.***

Berita Terkait