DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Profil Masjid Raya Al Jabbar yang Pakai Dana APBD Hingga Rp1 Triliun, Kini Tuai Kontroversi

image
Profil Masjid Raya Al Jabbar

ORBITINDONESIA – Berikut ini profil Masjid Raya Al Jabbar yang menghabiskan dana APBD Provinsi Jabar sekitar Rp1 triliun.

Pembangunannya yang sempat terhenti akibat pandemi Covid-19 membuat biayanya menjadi sekitar Rp1 triliun, inilah profil lengkap Masjid Raya Al Jabbar.

Baca Juga: Hamid Awaludin: Hamas Minta Mantan Wapres RI Jusuf Kalla Memediasi Upaya Akhiri Konflik di Palestina

Berlokasi di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Masjid Raya Al Jabbar yang memakan dana APBD hingga Rp1 triliun tersebut kini menuai kontroversi.

Baca Juga: Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar Pakai Dana APBD Hingga 1 Triliun, Respon Ridwan Kamil Dinilai Blunder

Masjid yang digadang-gadang menjadi ikon baru bagi warga Jawa Barat tersebut kini biaya pembangunannya yang menggunakan dana APBD dinilai salah prioritas oleh publik.

Baca Juga: KAMPUZ, Komite Aliansi Mahasiswa Anti Amerika dan Israel Ajak Semua Civitas Academica Dukung Palestina

Masjid yang mampu menampung hingga 33.000 jamaah tersebut merupakan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Diresmikan pada Jumat, 30 Desember 2022, proyek pembangunan Masjid Raya Al Jabbar sudah dimulai sejak tahun 2017.

Baca Juga: Vietnam Dipastikan Jadi Lawan Timnas Indonesia di Babak SemiFinal Piala AFF 2022

Baca Juga: PBB Kecam Pelanggaran Kebebasan Pers oleh Israel Terkait Penutupan Kantor Lokal Al Jazeera di Yerusalem

Berikut ini profil Masjid Raya Al Jabbar yang memakan dana APBD hingga Rp1 triliun rupiah tersebut:

Profil Masjid Raya Al Jabbar

Masjid Raya Al Jabbar berlokasi di Jalan Cimincrang Nomor 14, Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Klasemen Formula 1: Max Verstappen Pimpin Klasemen Usai GP Miami

Masjid Raya Al Jabbar ini berdiri di atas kolam retensi yang membuatnya nampak mengapung di atas danau saat air kolam tinggi.

Baca Juga: Jadi Penuh Sampah dan Jorok, Publik Soroti Kelakuan Para Pengunjung Masjid Raya Al Jabbar

Masjid Raya Al Jabbar ini memiliki banyak fasilitas utama dan penunjang, seperti ruang shalat utama, ruang shalat mezzanine, selasar, dan plaza.

Baca Juga: Formula 1: Lando Norris Juara GP Miami

Di Masjid Raya Al Jabbar ini juga terdapat museum Nabi yang tak dimiliki masjid lainnya di Indonesia. Dimana museum Nabi tersebut dapat digunakan sebawai destinasi wisata religi.

Fasad di Masjid Al Jabbar ini pun terbuat dari kaca yang tersusun menyerupai sisik ikan yang berjumlah mencapai 6.136 lembar kaca.

Baca Juga: Parah, Sekelas Optimus Prime Pernah Berkhianat! Inilah Daftar Nama Transformers Impostor dari Timnya

Baca Juga: Ahmad Azzam Muhammad, Siswa SMA Labschool Jakarta Diterima di 6 Perguruan Tinggi di Amerika: Terampil Menulis Esai

Masjid ini dilengkapi empat buah menara dengan menara tertinggi memiliki tinggi mencapai 99 meter.

Bangunan Masjid Raya Al Jabbar memiliki lantai dasar termasuk museum seluas 11.238,20 meter persegi, lantai 1 memiliki 8.329 meter persegi, dan lantai mezzanine seluas 2.232 meter persegi.

Dengan demikian, Masjid Raya Al Jabbar memiliki total luas mencapai 21,799,20 meter persegi.

Baca Juga: Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (4): 50 Tahun Kututup Rahasia Itu Rapat-rapat

Baca Juga: Sebut Pembangunan Masjid Tak Bisa Pakai Dana APBD, Ridwan Kamil Geram: Masjid, Gereja, Pura semua BISA

Sementara itu, kapasitas ruang shalat Masjid Raya Al Jabbar di lantai 1 adalah 9.822 orang, lantai mezaznine berkapasitas 3.188 orang, pada selasar 3.627 orang, dan plaza 16.363 orang.

Apabila ditotal, maka daya tampung ruang shalat Masjid Raya Al Jabbar mencapai 33.000 orang.

Baca Juga: Piala Thomas 2024: Indonesia Runner Up

Demikianlah sedikit profil Masjid Raya Al Jabbar yang pembangunannya menggunakan dana APBD hingga sekitar Rp1 triliun dan kini menuai kontroversi.***

Berita Terkait