DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Perempuan Afganistan Melawan dengan Membangun Sekolah Rahasia

image
Perempuan Afganistan dilarang berkuliah oleh Taliban

ORBITINDONESIA - Perempuan Afganistan sekarang sedang melakukan perlawanan diam-diam.

Para perempuan Afganistan itu sudah tidak tahan lagi dengan penindasan kaum pria.

Karena akses pendidikan hanya diberikan pada kaum pria, para guru perempuan Afganistan di sana membentuk Sekolah Rahasia.

Baca Juga: Banyak Terjadi di Indonesia, Apa Itu Dispensasi Kawin, Ternyata Aturan Agar Anak Bisa Menikah

Sekolah ini diadakan di rumah-rumah warga, dengan segenap keterbatasan sarana. Gerakan ini sudah mulai massif dilakukan di seluruh negara.

Mereka tidak gentar walau ada ancaman dari penguasa. Nasib perempuan Afghanistan memang sangat mengenaskan.

Ketika Taliban kembali berkuasa tahun lalu, semula mereka berjanji akan melindungi hak-hak perempuan. Tapi nyatanya Taliban berbohong.

Pada 20 Desember tahun lalu, Pemerintah melarang perempuan di Afganistan untuk bersekolah. Bila dilanggar, pelakunya dapat dihukum denda atau bahkan penjara.

Baca Juga: F1: Bentrok dengan Ramadan, GP Saudi Arabia Negosiasi Jadwal Balapan F1 2024

Selain itu, Taliban juga menerapkan hukuman cambuk di depan publik. Karena itulah para perempuan yang tertindas ini kini berusaha melawan secara diam-diam.

Dukungan terhadap perempuan Afganistan sudah berdatangan. Indonesia sudah meminta agar Taliban memenuhi hak-hak perempuan.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga sudah mengecam langkah Afghanistan melarang perempuan menempuh pendidikan tinggi. Saudi mendesak Taliban membatalkan larangan itu.

Baca Juga: Kerusuhan di Smelter PT GNI Morowali Cuma Alasan Agar Komprador AS Bisa Jadi Presiden

Menurut Saudi, pendidikan perempuan justru memiliki kontribusi positif bagi Afganistan. Seruan Saudi menarik, karena negara ini sebelumnya juga memiliki banyak larangan yang membatasi ruang gerak perempuan.

Apa yang dilakukan Taliban memang membawa malu dunia Islam. Warga Indonesia patut mendukung Hak Perempuan di Afganistan.***

Berita Terkait