DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Survei Polmatrix Indonesia: Elektabilitas PDIP Masih Tertinggi, Nasdem Hanya 2,9 Persen

image
Elektabilitas PDIP masih tertinggi di antara partai politik lainnya menjelang Pemilu 2024.

 

ORBITINDONESIA - Hasil survei Polmatrix menunjukkan, elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) masih yang tertinggi dengan memperoleh dukungan 18,1 persen.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Sedangkan elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) naik dari 5,5 persen pada Oktober 2022 menjadi 5,7 persen pada Januari 2023.

Partai Nasdem yang mencalonkan Anies Baswedan menjadi bakal calon presiden memiliki elektabilitas 2,9 persen.

Baca Juga: Survei LSI: Elektabilitas PDIP Tertinggi, PAN Hanya 0,6 Persen

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

“PSI mengalami tren kenaikan sepanjang tahun 2022 hingga awal tahun 2023,” kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam keterangan hasil surveinya yang diterima di Jakarta, Rabu 25 Januari 2023.

Hasil survei Polmatrix Indonesia menunjukkan,  di bawah PDIP adalah Partai Gerindra sebesar 11,7 persen,  Demokrat 10,5 persen.

Lalu Golkar 8,5 persen, PKB 8,0 persen, dan PSI 5,7 persen.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Elektabilitas PKS menurun menjadi 4,2 persen dari sebelumnya sebesar 4,7 persen pada Oktober 2022 atau mendekati ambang batas parlemen 4 persen.

Baca Juga: Petinggi PDIP Temui Dewan Pers, Yasonna H Laoly: Berencana Adukan KOMPAS.COM, MEDIA INDONESIA, DAN METRO TV

Penurunan elektabilitas juga dialami PAN setelah sebelumnya sempat naik pada survei bulan Oktober 2022 kini menjadi 1,8 persen.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Menurut Dendik, turunnya elektabilitas PKS berbanding terbalik dengan pencapaian Demokrat sebagai sama-sama partai oposisi atau di luar pemerintah.

Elektabilitas Demokrat berhasil menembus dua digit dan memantapkan diri pada posisi tiga besar.

“Merosotnya elektabilitas PKS dapat diartikan sebagai kegagalan strategi partai oposisi tersebut dalam mendulang dukungan publik,” ujar Dendik.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Baca Juga: Saiful Mujani: Ganjar Pranowo Menaikkan Suara PDIP dan Golkar

Elektabilitas Partai Gelora tercatat sebesar 1,5 persen, sedangkan Partai Ummat 1,2 persen. Baik PAN, Gelora, maupun Ummat masih harus berjibaku dengan ambang batas parlemen bersama dengan NasDem 2,9 persen, dan PPP 2,2 persen.

Masih ada sejumlah partai baru dan nonparlemen lainnya yang berpotensi menggerus suara partai-partai lama di antaranya ada Perindo 1,0 persen, Hanura 0,7 persen, PBB 0,3 persen, dan Garuda 0,1 persen.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

PKN dan Partai Buruh masih nihil dukungan dan sisanya tidak tahu/tidak jawab sebanyak 21,3 persen.

“Bertambahnya jumlah partai peserta pemilu membuat ceruk suara yang diperebutkan partai-partai semakin sempit,” kata Dendik.

Baca Juga: PDIP Bikin Penghijauan Nasional di Bekasi Jawa Barat, Tanam 50 Ribu Pohon

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 10-18 Januari 2023 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar kurang lebih 2,2 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. ***

Berita Terkait