DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ini Tafsir Lengkap Surat Al Baqarah Ayat 184 tentang Orang yang Diwajibkan Berpuasa Ramadan

image
Ilustrasi tafsir Surat Al Baqarah Ayat 184.

ORBITINDONESIA - Simak tafsir dari Surat Al Baqarah Ayat 184 yang terkait dengan kewajiban umat Islam untuk berpuasa di Bulan Ramadan.

Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 184 di bawah ini merukan tafsir yang dikutip dari Tafsir Al-Mukhtashar, Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram).

Baca Juga: Liga Inggris: Sheffield United Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Surat Al Baqarah merupakan surat kedua di dalam Al Quran setelah Surat Al Fatihah, yang terdiri dari 286 ayat sehingga digolongkan ke dalam kelompok surat Madaniyah.

Baca Juga: Simak Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 183 tentang Perintah Berpuasa di Bulan Ramadan

Al Baqarah sendiri memiliki arti Sapi Betina, yang diambil dari kisah kaum Yahudi di masa Nabi Musa yang diperintahkan Allah untuk mengorbankan seekor sapi betina.

Baca Juga: Liga 1: Persib Bandung Pastikan Masuk ke Championship Series

Surat Al Baqarah Ayat 184:

????????? ????????????? ? ????? ????? ?????? ????????? ???? ?????? ?????? ????????? ????? ???????? ?????? ? ??????? ????????? ????????????? ???????? ??????? ????????? ? ????? ????????? ??????? ?????? ?????? ?????? ? ????? ?????????? ?????? ??????? ? ??? ??????? ???????????

Ayy?mam ma'd?d?t, fa mang k?na mingkum mar??an au 'al? safarin fa 'iddatum min ayy?min ukhar, wa 'alalla??na yu??q?nah? fidyatun ?a'?mu misk?n, fa man ta?awwa'a khairan fa huwa khairul lah, wa an ta??m? khairul lakum ing kuntum ta'lam?n

Baca Juga: Megawati Sampaikan Surat Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan ke Mahkamah Konstitusi: Semoga MK Bukan Ketok Palu Godam

Baca Juga: WAH, 8 Wakil Ketua DPD Partai Nasdem Surabaya Jawa Timur Mengundurkan Diri

Artinya: (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Tafsir Al-Mukhtashar:

Baca Juga: Presiden Jokowi Menikmati Libur Idulfitri Bersama Cucunya di Objek Wisata Satwa Deli Serdang

Puasa yang diwajibkan kepada kalian itu ialah berpuasa pada beberapa hari saja dalam setahun.

Siapa di antara kalian menderita sakit yang berat untuk berpuasa, atau sedang bepergian jauh, maka dia boleh berbuka.

Kemudian dia harus mengganti sebanyak hari-hari yang dia berbuka.

Baca Juga: Todung Mulya Lubis: TPN Ganjar-Mahfud Minta Mahkamah Konstitusi Hadirkan Kapolri Dalam Sidang PHPU Pilpres

Bagi orang-orang yang mampu berpuasa tetapi memilih berbuka, mereka harus membayar fidyah, yaitu memberi makan satu orang miskin untuk setiap hari dia berbuka.

Baca Juga: Sebut Banyak TKI Jadi Budak di Luar Negeri, Mahfud MD Kena Senggol Susi Pudjiastuti

Akan tetapi berpuasa lebih baik bagimu daripada berbuka dan membayar fidyah, jika kalian mengetahui keutamaan yang terkandung di dalam puasa.

Baca Juga: Sidang Komite Disiplin PSSI: Persita Tangerang, Persebaya Surabaya, PSS Sleman Didenda Seratusan Juta

Ketentuan hukum ini berlaku pada awal penetapan syariat puasa.

Maka siapa yang ingin berpuasa boleh berpuasa, dan siapa yang ingin berbuka boleh berbuka dan membayar fidyah.

Baca Juga: Kriminalisasi Terhadap Korban Mafia Tanah adalah Pelanggaran HAM

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Setelah itu Allah mewajibkan puasa kepada semua orang (Islam) yang sudah balig dan mampu berpuasa.

Itulah isi tafsir Surat Al Baqarah Ayat 184 dari tafsir Al-Mukhtashar mengenai perintah berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadan. Semoga bermanfaat.***

Berita Terkait