DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Inilah Tips Konsumsi Karbohidrat yang Benar, Sering Disalahkan Penyebab Gemuk

image
Bahan makanan yang mengandung karbohidrat.

ORBITINDONESIA- Mengonsumsi karbohidrat sebenarnya tetap baik karena berfungsi sebagai sumber energi.

Namun, masyarakat  sering menyalahkan karbohidrat dianggap bikin gemuk.

Baca Juga: Liga Inggris: Sheffield United Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Padahal, karbohidrat tak harus dihindari saat diet, namun hanya perlu diatur porsinya.

Untuk Anda yang ingin diet dengan cara agar tetap bisa konsumsi karbo yaitu harus menghilangkan kebiasaan mengonsumsi karbohidrat berlebih.

Baca Juga: Epic, Film Avatar akan Dirilis Ulang Di Bioskop Hadir dengan Kualitas Super 4K

Baca Juga: Liga 1: Persib Bandung Pastikan Masuk ke Championship Series

"Orang tahunya diet itu nggak makan ya. Sebenarnya kalau kita google, diet itu sebenarnya artinya adalah asupan makanan yang dikonsumsi oleh seseorang. Kita makan itu namanya diet," ujar dr. Christopher Andrian seorang Dokter Gizi Klinik Siloam Hospitals TB Simatupang Jakarta.

"Nah seringnya karbohidrat itu punya bad reputation di Indonesia. Karena orang Indonesia itu hampir 70 sampai 80 persen itu makanannya adalah karbohidrat. Tapi sebenarnya, masalahnya kita makan nasi itu pakai apa? Misal sarapan pakai nasi uduk pakai bakwan goreng, bihun goreng, kentang balado, itu hampir 80 persen isinya kan karbohidrat semua," sambungnya.

Baca Juga: Inilah Manfaat Kafein Sampai Niacinamide Untuk Kulit Area Mata, Anti Wrinkle dan Tetap Kenyal

Lebih dalam Christopher menjelaskan, jika pola makan seperti itu terus menjadi kebiasaan maka dapat mengakibatkan kolesterol dan gula darah menjadi naik.

"Kalau itu diterusin, kolesterol bisa naik, gula juga naik. Sama kayak roti, kebiasaannya makan roti pakai selai. Itu kan karbo pakai kabo lagi. Jadi akan double triple karbo. Itu yang jadi masalah. Ditambah karbo fungsinya untuk bakar kalori, tapi sehari-hari cuma duduk doang. Akhirnya karbonya jadi lemak," paparnya.

"Jadi sebenarnya yang benar adalah jangan pernah mengkombinasikan dua sampai tiga karbohidrat dalam sekali makan," lanjut Christopher.

Baca Juga: Hore, Google akan Tambah 21 Emoji Baru untuk Android Ada Bunga Lavender Sampai Tos Tangan

Kemudian, Christopher juga mengimbau agar masyarakat dapat membedakan karbohidrat kompleks dan simpleks saat diet.

Jika dapat membedakan kedua jenis karbohidrat ini, maka diet pun dapat dilakukan dengan baik dan sehat.

"Karbohidrat itu ada dua jenis. Ada yang simpleks sama kompleks. Dibilang simpleks karena simple. Dia mudah diserap tubuh, jadi nggak perlu effort banyak untuk mencerna itu. Contohnya nasi putih, roti putih, gula pasir, gula jawa. Itu yang sifatnya simpleks. Sedangkan kalau kompleks, tubuh kita harus effort supaya tubuh kita bisa cerna makanan. Contohnya singkong, nasi merah, roti gandum," tutup Christopher.***

Berita Terkait