ORBITINDONESIA.COM - Setelah invasi militer ke Afganistan dan menghancurkan Al Qaeda, pemerintah AS mengganggap rezim Saddam Hussein di Irak merupakan penyokong finansial Al Qaeda.
AS menuduh Saddam Hussein adalah pemimpin yang kejam, diktator, antidemokrasi dan mengembangkan senjata pemusnah massal.
Menanggapi tuduhan AS tersebut, PBB telah membentuk tim inspeksi senjata pemusnah massal untuk menginvestigasi kepemilikan senjata pemusnah massal tersebut di negerinya Saddam Hussein.
Hasilnya, Irak dinyatakan sebagai negara yang tidak terbukti memiliki senjata pemusnah massal seperti yang dituduhkan AS.
Namun AS dan sekutunya tetap pada pendiriannya, sehingga pada 19 Maret 2003 AS mulai membom Baghdad, ibukota Irak.
Menandakan invasi militer ke Irak telah dimulai, dengan dalil palsu AS dan sekutunya yang sebetulnya memiliki target untuk mengamankan ladang minyak di Irak, yang merupakan terbesar nomor 2 di dunia.
Presiden AS George W. Bush lewat tayangan televisinya menyampaikan kepada rakyat AS dan masyarakat dunia bahwa pasukan AS dan koalisinya, terutama Inggris, sedang dalam tahap awal operasi militer bertajuk Operasi Iraqi Freedom, operasi pembebasan Irak.
AS mendeklarasikan perang terhadap rezim Saddam Hussein, untuk melucuti senjata pemusnah massal, membebaskan rakyat Irak dan masyarakat dunia dari bahaya besar. Itu dalil palsu yang dikemukakan Bush.
Pasukan AS bersama koalisi menggulingkan rezim Saddam Hussein merebut kota-kota besar di Irak dalam waktu 3 minggu. Saddam ditangkap di luar kampung halamannya Tikrit, lalu diseret ke pengadilan dan divonis hukuman mati dengan cara digantung.
Invasi militer AS dan koalisinya telah menyebabkan 205 ribu orang meninggal, baik sipil maupun militer, selama 8 tahun dari rencana awal hanya 3 bulan. Ini menimbulkan bencana kemanusiaan.
Setelah 8 tahun invasi militer AS, koalisi hengkang dari Irak dan meninggalkan Irak yang sudah tidak berbentuk. Ini karena konflik sektarian meninggkat menjadi pemberontakan penuh. Sementara AS menguasai ladang minyak Irak.
Baca Juga: Wajah Musikus Indonesia Woro Widowati Mejeng di New York Times Square Amerika Serikat
Kemudian kelompok ISIS muncul dengan menyebarkan teror dengan bom bunuh diri, sementara perselisihan kelompok Sunni dan Syiah berlanjut.
Artikel Terkait
Google Layani Umat Islam dengan Fitur Bermanfaat Selama Puasa Ramadhan
INFOGRAFIS: BUMN Menyelenggarakan Mudik Lebaran 2023 Gratis
Setelah Diresmikan Presiden Jokowi, Papua Youth Creative Hub Langsung Buka Kafe dan Kuliner
FIFA Matchday: Prediksi dan Link Streaming Timnas Indonesi Melawan Burundi, Wajib Tiga Angka
Abdul Gaffar, Pegawai Pajak Sulawesi Selatan Ini Punya Harta Rp 98 Miliar: Ngaku Salah Input Angka
Sudah Masuk Radar Kemankeu, Begini Nasib Pegawai Pajak Selawesi Selatan Abdul Gaffar yang Miliki Harta Rp 98 M