DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Berlaku Emosional, Murad Ismail Dicopot dari Jabatan Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku

image
Gubernur Maluku Murad Ismail tiba di Kamarian, Seram Bagian Barat.

ORBITINDONESIA.COM - PDI Perjuangan (PDIP) memecat Murad Ismail selaku Ketua DPD Maluku karena sikapnya yang emosional dan kurang terpuji ketika Ketua DPP Djarot Syaiful Hidayat mengonfirmasi kepadanya berkait kabar istrinya yang masuk PAN.

“Partai mengambil keputusan membebastugaskan saudara Murad Ismail dari jabatan sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan, dan menetapkan saudara Benhur Watubun sebagai Ketua DPD dan Mercy Barends sebagai Sekretaris DPD Partai,” kata Ketua DPP PDIP bidang perempuan Sri Rahayu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa 9 Mei 2023.

Baca Juga: Liga Inggris: Sheffield United Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Sri Rahayu menyayangkan sikap Murad Ismail yang lebih mengedepankan kepentingan keluarga, khususnya istrinya, daripada kepentingan rakyat.

Baca Juga: Survei SMRC: Pemilih Kritis Menginginkan Capres yang Bisa Meneruskan Program Pemerintahan Presiden Jokowi

“Sebagai Gubernur yang diusung oleh PDI Perjuangan, seharusnya Pak Murad lebih mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara,” ujarnya.

Baca Juga: Liga 1: Persib Bandung Pastikan Masuk ke Championship Series

PDI Perjuangan, tutur Sri Rahayu, memiliki aturan partai bahwa suami-istri tidak boleh berbeda partai.

Kemudian, ketika Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Syaiful Hidayat dan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun membuat klarifikasi kepada Murad, ia justru menunjukkan sikap emosional.

“Atas sikap Murad Ismail yang emosional tersebut, ketika DPP Partai memberi laporan kepada Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri, arahan beliau sangat tegas bahwa seluruh kader partai wajib menjaga disiplin partai dan juga mematuhi peraturan partai,” kata Sri Rahayu.

Baca Juga: Megawati Sampaikan Surat Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan ke Mahkamah Konstitusi: Semoga MK Bukan Ketok Palu Godam

Baca Juga: Survei SMRC: Pemilih Kritis Menginginkan Capres yang Bisa Meneruskan Program Pemerintahan Presiden Jokowi

Sri Rahayu menambahkan, kejafian di Maluku menjadi pelajaran penting mengenai kader partai agar bisa menjaga perilaku, bersikap santun, namun tegas dan kokoh di dalam membela rakyat kecil. ***

Berita Terkait