DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kapal Perang AS Berlayar Melalui Selat Taiwan, Pertama Kali Sejak Ketegangan Pelosi vs China

image
Kapal perang AS , USS Chancellorsville

ORBITINDONESIA - Angkatan Laut AS melayarkan dua kapal perang miliknya melalui Selat Taiwan pada hari Minggu, 28 Agustus 2022. Ini adalah transit pertama yang dipublikasikan, sejak Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan awal Agustus, dan menimbulkan ketegangan dengan China.

Kapal perang USS Antietam dan USS Chancellorsville sedang melakukan transit rutin, kata Armada ke-7 AS.

Kapal perang jenis penjelajah itu "transit melalui koridor di Selat yang berada di luar laut teritorial negara pantai mana pun," kata pernyataan itu.

Baca Juga: Liga Inggris: Sheffield United Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Baca Juga: Jadwal Liga 1: RANS Nusantara FC Lawan Barito Putera Disiarkan Layanan Streaming Vidio Senin Sore

China melakukan banyak latihan militer di selat itu karena berusaha untuk menghukum Taiwan, setelah Pelosi mengunjungi pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu dan melawan ancaman Beijing.

China telah mengirim banyak kapal perang yang berlayar di Selat Taiwan dan perairan sekitar Taiwan sejak kunjungan Pelosi, serta mengirim pesawat tempur dan menembakkan rudal jarak jauh.

Baca Juga: Liga 1: Persib Bandung Pastikan Masuk ke Championship Series

China memandang pulau itu sebagai bagian dari wilayah nasionalnya dan menentang setiap kunjungan oleh pemerintah asing karena dianggap mengakui Taiwan sebagai negara yang berdiri sendiri.

China mengatakan, pihaknya melacak pergerakan kapal perang AS. “Pasukan Komando Teater (Timur) dalam siaga tinggi dan siap untuk menggagalkan provokasi kapan pun,” kata Kolonel senior Shi Yi, juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat.

Baca Juga: Jadwal Liga 1: Dewa United Melawan PSIS Semarang Disiarkan Indosiar dan Vidio Senin Sore

Baca Juga: Megawati Sampaikan Surat Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan ke Mahkamah Konstitusi: Semoga MK Bukan Ketok Palu Godam

AS secara teratur mengirim kapalnya melalui Selat Taiwan, sebagai bagian dari apa yang disebutnya kebebasan manuver navigasi.

Selat dengan lebar 100 mil (sekitae 160 kilometer) memisahkan Taiwan dari China daratan.***

Berita Terkait