DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Sesat Pikir Pemuja Khilafah

image
Ilustrasi bendera HTI

Oleh: Ust Suryono Zakka, Aswaja Sumatra Selatan

Kaum eks-HTI tidak henti-hentinya menyuarakan ideologi khilafah di NKRI walau sudah menjadi ideologi terlarang seperti PKI.

Kelompok yang memiliki ambisi politik berbungkus agama ini menghalalkan segala cara agar khilafah bisa segera tegak sehingga NKRI tumbang.

Kaum khilafah di berbagai negara memiliki karakter yang sama yakni merongrong pemerintahan yang sah, melancarkan agitasi dan propaganda licik menipu kaum awam.

Baca Juga: Menlu AS Anthony Blinken Mendesak Transparansi Kamboja tentang Pangkalan Angkatan Laut yang Didanai China

Mereka adalah benalu yang terus menggerogoti semangat nasionalisme dinegara-negara muslim.

Walau berbungkus agama, ideologi khilafah eks-HTI memiliki cacat pemikiran dan kerancuan pola pikir yang sangat kompleks sehingga tak heran jika ideologi khilafah ini bukan menyelesaikan permasalahan namun membawa permasalahan baru yang lebih besar.

Menyelesaikan masalah tambah masalah.

Beberapa sesat pikir kaum khilafah diantaranya:

Baca Juga: Saat Mimpi Jovan, Bocah 9 Tahun dari Kalbar, untuk Bisa Bertemu Presiden Jokowi Akhirnya Terkabul

1. Mengira bahwa konsep khilafah adalah mutlak syariat Islam padahal konsep khilafah hanyalah tafsir menyimpang dari Taqiyudin Nabhani. Produk tafsir gagal.

2. Konsep khilafah dianggap ada legitimasinya dalam nash Al-Qur'an padahal Al-Qur'an tidak pernah membahas tentang khilafah. Al-Qur'an hanya membahas khalifah secara universal. Bukan sistem politik ala Taqiyudin.

3. Hadits-hadits khilafah dikira dalil yang pasti dan akurat padahal masih bersifat dzhanni dan tidak bisa dipertanggungjawabkan validitasnya. Hadits-hadits khilafah bermasalah kronis.

4. Menganggap khilafah bagian dari syariah nyatanya khilafah tidak lain hanyalah produk penafsiran karena tidak termasuk bagian dari Rukun Islam dan Rukun Iman. Jadi keimanan dan keislaman tak akan runtuh hanya karena tidak menegakkan khilafah.

Baca Juga: Kadiv Humas Polri: Irjen Ferdy Sambo Hanya Diamankan

5. Menganggap demokrasi produk kafir nyatanya demokrasi memiliki pijakan didalam Al-Qur'an bahkan ada nama surat Asy-Syura' yang berarti musyawarah sehingga musyawarah sebagai bagian dari prinsip demokrasi ada legitimiasinya didalam Al-Qur'an.

6. Menuduh NKRI sebagai negara thaghut. Kenyataannya NKRI menganut asas Pancasila yang didalamnya mengandung nilai-nilai ajaran Islam seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kebijaksanaan, permusyawaratan dan keadilan sosial.

Demokrasi Pancasila bukan demokrasi sekuler yang menolak eksistensi agama.

7. Seolah akan menyatukan bangsa-bangsa dalam satu payung khilafah. Nyatanya sistemnya tidak jelas, khalifahnya bersembunyi dan dipiara oleh Barat walau teriak anti Barat. Khilafah HTI terus bersembunyi di ketiak Inggris. Memecah belah atas nama penegak tauhid.

Baca Juga: Ganti Nama Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, Anies Baswedan Ramai Dibandingkan dengan Ahok: Netizen Riuh

8. Mengira dosa besar jika tidak menegakkan khilafah walau faktanya tak ada dalil satupun tentang kewajiban menegakkan khilafah.

Jadi tak ada dosa jika tidak menegakkan khilafah. Doktrin kewajiban menegakkan khilafah hanyalah tipuan kaum HTI untuk menebar ketakutan agar ideologi khilafah dikira masyarakat awam sebagai bagian dari syariat Islam.

Dengan demikian jelaslah bahwa kaum khilafah sejatinya bukan memperjuangkan ajaran Islam namun hanya memperjuangkan ambisi politik Tahririyah Londoniyah (khilafah produk Inggris).

Kita wajib waspada karena mereka akan terus membuat propaganda dan menyebarkan kebohongan atas nama Islam. Pemberontak bertopeng pembela tauhid.***

Berita Terkait