DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Semua Sedang Berdansa Politik dengan Jokowi sebagai Dirigen

image
Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi di acara pengukuhan pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia atau APINDO di Grand Ballroom, Hotel Kempinski, Jakarta, Senin, 31 Juli 2023.

ORBITINDONESIA.COM - Tahun lalu (mulai Februari 2022) selama lebih kurang 9 bulan secara online PSI melakukan jajak pendapat, siapa yang dianggap pantas meneruskan kerja baik Jokowi.

Bersifat terbuka, namanya "Rembuk Rakyat: Mencari Penerus Jokowi". Dan PSI lewat Wakil Ketua Dewan Pembina, Grace Natalie, mengumumkan hasilnya pada Oktober 2022: 

Calon penerus Jokowi itu: Ganjar Pranowo (49,96 persen), Erick Thohir (19,96 persen), Mohammad Mahfud MD (6,04 persen), Mochamad Ridwan Kamil (5,94 persen), Muhammad Andika Perkasa (4,94 persen), Najwa Shihab (4,00 persen), Emil Elestianto Dardak (3,12 persen), Muhammad Tito Karnavian (3,05 persen), Sri Mulyani Indrawati (3,00 persen). 

Baca Juga: Profil Lengkap dan Fakta Menarik Shotaro RIIZE, Member dengan Kemampuan Dance Keren yang Pernah Debut di NCT

Perlu diingat, bahwa Grace Natalie saat itu hanya mengumumkan hasil pilihan responden. Ini bukan pilihan para elit PSI. Tak ada yang salah dengan hal itu. Rembuk Rakyat (polling) itu adalah hal yang biasa saja. 

Pada saat itu PSI juga berembuk lagi secara internal dan akhirnya memasangkannya dengan Yenny Wahid sebagai bakal calon wakil presiden. Jadilah saat itu pasangan lengkap yang pertama diumumkan oleh PSI: Ganjar Pranowo - Yenny Wahid. Bacapres dan bacawapres, lengkap.

Sementara parpol lain belum bisa menentukan, alasan klasiknya masih membangun komunikasi politik, masih berproses. Atau bahasa terangnya, negosiasinya belum final. Ini politik transaksional, tak lain tak bukan.

Tapi kemudian PSI dituduh membajak kader parpol lain sebagai bacapres, aneh! Lha itu khan hasil Rembuk Rakyat (jajak pendapat, polling terbuka), artinya ya pilihan responden (pada saat itu). PSI hanya mengumumkan saja.

Baca Juga: Ini 5 Fakta di Balik Kasus Penganiayaan yang Dilakukan Abdi Toisuta, Anak Ketua DPRD Ambon Elly Toisuta

Lagi pula, kita juga ingat saat itu PDIP masih giat-giatnya mencoba mempromosikan Puan Maharani, dengan ribuan baliho dan spanduk yang bertebaran di seantero Nusantara. Plus sementara elit PDIP pun banyak mendiskreditkan Ganjar di ruang publik.

Tapi apa mau dikata, faktanya elektabilitas Puan tak bisa terangkat juga. Singkat cerita, pada hari Kartini 21 April 2023 Ganjar Pranowo pun akhirnya dideklarasikan sebagai bakal calon presiden oleh PDIP di Batutulis Bogor.

Pak Jokowi tergopoh-gopoh dari Solo ke Bogor, cengkerama dengan keluarga diinterupsi. Untunglah ia berjiwa besar, tetap tersenyum, dan akhirnya mengajak Ganjar pulang bareng semobil.

Lalu santer terdengar ada "kontrak politik" oleh PDIP yang telah mengikat Ganjar. Entahlah. Tapi isu ini terus berembus.

Baca Juga: Inilah Panduan Penggunaan Logo dan Tema Pilihan Jokowi untuk Memperingati HUT ke 78 RI

Seperti banyak dibilang oleh para pakar, bahwa politik itu dinamis. Konstelasinya berubah terus. 

Saat ini Ganjar diperlakukan oleh PDIP sebagai propertinya yang harus tunduk pada partai, atau tepatnya tunduk pada kemauan ketua umum partai.

Sementara Prabowo terkesan lebih bebas, lantaran ia sendiri adalah ketua umum partainya sendiri. Sedangkan Anies Baswedan semakin redup.

PDIP terang-terangan bersikap menjauhi PSI, tidak menyebut dan tidak  pula mengundang PSI dalam relawan Ganjar. Terhadap itu PSI pun meng-counter dengan sikap "Tegak Lurus Jokowi".

Baca Juga: Ada Lagi, Kasus Penganiayaan Awak Kapal Hingga Lumpuh oleh Pekerja Perusahaan Pelayaran

Sudah kita pahami realitas politik bahwa Jokowi di akhir masa jabatannya bukanlah "lame-duck presidency" (bebek-lumpuh). Dengan approval-rate 80 bahkan sampai 90 persen, adalah yang tertinggi sepanjang sejarah dunia.

Fakta bahwa kepemimpinan Jokowi yang banyak dipuji para pemimpin dunia semakin mengukuhkan posisinya sebagai faktor penentu bagi calon penerusnya. King Maker. 

Jokowi faktanya sekarang jadi "rebutan" dua pihak yang sedang berkontestasi. Masing-masing saling mengklaim mendapat dukungan atau restu Jokowi, masing-masing sesuai penafsiran dan gayanya sendiri. 

Jokowi nampaknya melaju terus. Dengan bidak Gibran, Kaesang, PSI dan Projo, tidak mempedulikan dengan hinaan ala "Bajingan Tolol" Rocky Gerung, derapnya semakin kencang. 

Baca Juga: Sandiaga Uno: Pangkas Perizinan Acara, Layanan Digital Satu Pintu Diuji Coba September

Sekarang harus diakui, mereka yang "Tegak Lurus Jokowi", ditemani die-hard-nya Prabowo dan Ganjar, sama-sama dengan Surya Paloh (dengan Anies sebagai bonekanya) semua sedang berdansa politik di bawah suatu dirigen: Jokowi. 

Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2023 

Andre Vincent Wenas,MM,MBA. Direktur Eksekutif, Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta. 

 

Berita Terkait