DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

7 Warga Papua Meninggal Karena Kelaparan, Presiden Jokowi Perintahkan Jajarannya Lakukan Penanganan Cepat

image
Presiden Jokowi intruksikan jajarannya untuk tangani dengan cepat usai 7 warga Papua meninggal karena kelaparan.

ORBITINDONESIA.COM – Kondisi kelaparan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah merupakan masalah serius yang telah menyebabkan 7 warga Papua meninggal karena kelaparan.

Kondisi kelaparan yang terjadi di Papua Tengah hingga menyebabkan 7 warga Papua meninggal karena kelaparan dapat terjadi akibat dari berbagai faktor salah satunya krisis pangan.

Kejadian 7 warga Papua meninggal karena kelaparan itupun sontak membuat Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk lakukan penanganan dengan cepat.

Baca Juga: Kesulitan Cari Bahan Makanan, 6 Orang di Kabupaten Puncak, Papua Meninggal

Papua merupakan salah satu daerah yang masih menjadi PR besar bagi Indonesia. Letak geografisnya yang berada di bagian timur Indonesia, membuat segala permasalahannya tidak bisa diselesaikan secara instan.

Sangat sulit untuk menerima kenyataan bahwa bencana kelaparan massal yang menyebabkan orang meninggal masih terjadi di Indonesia. Namun, begitulah faktanya.

Bencana kelaparan ini terjadi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Bencana ini dialami oleh sepuluh ribu warga, dan menyebabkan tujuh orang warga meninggal dunia.

Baca Juga: KONDISI DARURAT: Di Papua, Hanya 36 Persen Siswa Kelas 3 SD yang Bisa Baca

Tujuh orang korban meninggal dunia adalah enam orang dewasa dan satu orang bayi yang merupakan warga Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Papua mengatakan bahwa mereka sudah mengirimkan bantuan jangka pendek untuk membantu enam ribu korban bencana ini.

Bantuan yang diberikan BNPB berupa pemberian beras, makanan instan, tenda, matras, selimut, motor trail, dll.

Baca Juga: Viral Anak SD di Papua Menyeberangi Sungai dengan Naik Ember, Netizen Marah dengan Kelakuan Pejabat Korup

Bencana kelaparan ini merupakan kali keenam yang terjadi di Papua sejak tahun 2003 dan terakhir terjadi pada bulan Agustus tahun lalu.

Penyebab terjadinya bencana kelaparan ini diduga karena cuaca ekstrim, kemarau yang berkepanjangan yang menyebabkan kekeringan, dan juga kekurangan bahan makanan yang terjadi di tiga kecamatan.

Tiga kecamatan yang terkena dampak bencana kelaparan ini adalah Kecamatan Agandugume, Kecamatan Lambewi, dan juga Kecamatan Oneri.

Baca Juga: Terungkap Fakta Baru, Lukas Enembe Gunakan Uang APBD Papua Senilai Rp 1 Triliun untuk Berjudi di Singapura

Diketahui bahwa suhu ekstrim dibawah sepuluh derajat celcius yang melanda wilayah tersebut, ditambah dengan kemarau berkepanjangan serta kekeringan yang menyebabkan banyak petani di daerah tersebut mengalami gagal panen.

Akhirnya, daerah tersebut menjadi kekurangan bahan makanan sehingga menimbulkan bencana ini.

Kondisi ini mulai terjadi sejak awal bulan Mei lalu dan terus berlanjut hingga saat ini. Guru Besar Sosiologi Universitas Cenderawasih, Avelinus Lefaan, menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya bencana yang memilukan ini.

Baca Juga: Kuliner Papua Sinole, Papeda, Hingga Kopi Dilirik Koki Hassan Asal Qatar: Seumur Hidup Baru makan Ulat Sagu

Faktor yang pertama adalah karena kurangnya perhatian dan pendampingan lebih lanjut dari pemerintah pusat kepada masyarakat setempat. Pendampingan ini khususnya untuk bidang pertanian mengingat delapan puluh persen masyarakat di wilayah tersebut berprofesi sebagai petani.

Faktor selanjutnya adalah karena banyak dari masyarakat tersebut yang belum bisa beradaptasi lebih lanjut terhadap kemungkinan cuaca ekstrim yang melanda dunia saat ini.

Para petani, khususnya yang tinggal di daerah lembah pegunungan dianggap masih belum bisa beradaptasi cepat karena mereka masih memakai cara tradisional dengan menganggap sawah dan ladang mereka sebagai dapur hidup dan sumber makanan.

Baca Juga: Sedih, Lihat Siswa SD di Papua Jajan Air Putih, Satu Kantong Plastik Harganya Rp5 Ribu

Hal tersebut yang membuat masyarakat di daerah tersebut menjadi sangat rentan terhadap kelaparan ketika terjadi perubahan iklim dan suhu ekstrim yang membuat banyak petani menjadi gagal panen.

Mengetahui hal tersebut, Presiden Joko Widodo segera bertindak cepat untuk menanggulangi masalah tersebut. Presiden Jokowi segera menginstruksikan jajarannya untuk segera bergerak cepat dalam kasus ini.

Presiden Jokowi segera memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Menteri Sosial, BNPB, dan seluruh jajaran pemerintah yang ada di Papua untuk segera terjun langsung menyelesaikan masalah ini.

Baca Juga: James Marape: Perjanjian Pertahanan Papua Nugini dengan AS Tidak Bahayakan Hubungan dengan Negala Lain

Selain itu, Presiden Jokowi meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk ikut bersama para menteri untuk mengawal keamanan mereka dan memastikan bantuan yang diberikan dapat sampai dengan benar dan teratur.

Hal ini disebabkan karena medan yang cukup rumit untuk dijamah, serta maslah keamanan yang rawan terjadi di daerah tersebut.

Semoga bencana kelaparan ini tidak terjadi kembali di tahun-tahun berikutnya, dan pemerintah setempat serta pusar bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat.***

Berita Terkait