DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Sisi Humanis Kejaksaan Agung RI Sebagai Langkah Tepat Mencegah Kejahatan

image
Kepala Kejaksaan Agung RI, Dr.ST, Burhanuddin.

 

ORBITINDONESIA - Wajah Kejaksaan Agung RI di bawah kepemimpinan ST Burhanuddin sangat bagus dan penuh kharisma yang sangat luar biasa.

Dalam satu acara saat Podcast yang dibawakan langsung Kapuspenkum Kejaksaan Agung RI, yang menghadirkan nara sumber dua aktor legendaris, yaitu Roy Marten dan Anwar Fuady,

Pada podcast itu, Roy Marten mengatakan bahwa saat ini Kejaksaan Agung RI memiliki 2 muka. Muka yang pertama memperlihatkan ketegasan para Jaksa dalam menindak tegas kejahatan.

Baca Juga: Rouli Rajagukguk: Srikandi Adhyaksa, Kerangkeng Serigala Koruptor

Muka yang kedua memperlihatkan sisi humanis Jaksa dalam setiap tindakan kepada masyarakat yang membutuhkan keadilan di Republik ini.

Tentunya pernyataan Roy Marten tersebut bukan begitu saja keluar tanpa adanya bukti di lapangan. Kita dapat rasakan bersama saat Jaksa hadir di tengah masyarakat, sebagai pembawa misi negara dalam penegakan hukum.

Kejaksaan Agung RI selalu melakukan yang terobosan hukum yang progresif dengan mengedepankan keadilan bagi bangsa dan negara.

Begitu juga informasi yang saya terima dari senior saya yang memiliki jaringan dengan Presiden Joko Widodo mengatakan, sekarang ini Presiden sangat senang membaca pemberitaan Kejaksaan Agung.

Baca Juga: Abdillah Toha: Nabawi TV dan Pembodohan Umat

Hal itu tentunya dapat dilihat ketika Presiden menyampaikan pidato kenegaraan pada sidang istimewa yang dihadiri oleh orang-orang penting di Republik ini.

Beberapa kali, Presiden mengatakan prestasi yang sudah dilakukan Kejaksaan Agung, khususnya penindakan perkara-perkara mega korupsi yang terjadi di bangsa ini.

Tentunya dengan prestasi dan kerja keras yang sangat luar biasa, tidak membuat kinerja seluruh Korps Adhyaksa kendor, atau sombong. Justru sebaliknya, Korps Adhyaksa semakin melakukan terobosan-terobosan untuk masyarakat.

Salah satunya adalah gerakan membagikan 1.000 Al-Quran yang dilakukan oleh Kejaksaan Tinggi Maluku Utara beberapa bulan lalu.

Baca Juga: Bagi Pendukung Jokowi Militan, Nama Anies dan Puan Tidak Masuk Daftar Penerus Jokowi 2024

Tentunya ini sebagai langkah-langkah yang sangat bagus dalam mencegah tindak kejahatan yang terjadi di tengah masyarakat. Sekaligus menekan tindak kejahatan, serta menciptakan para generasi bangsa yang sadar hukum dalam bingkai NKRI.

Gagasan yang luar biasa ini pertama kali dipelopori oleh DR. Erryl Prima Putra Agoes, SH., MH saat menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku Utara, dengan jargon Jaksa masuk Pesantren.

Meskipun Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku Utara sudah berganti, namun gagasan yang mulia ini dilanjutkan oleh Dede Sukandar, SH., MH., yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku Utara.

Semoga gagasan Jaksa Masuk Pesantren dengan gerakan membagikan 1.000 Al-Quran yang sangat bagus ini dapat terus berlanjut. Yakni, sebagai bentuk nyata pencegahan tindak kejahatan di Indonesia, sekaligus sebagai bentuk perhatian negara kepada generasi bangsa.

Baca Juga: David Sedaris Berdamai dengan Tragedi

Salam sehat.

(Ditulis oleh Rouli Rajagukguk, beredar bebas di medsos, dan dikutip dengan editing sekadarnya oleh ORBITINDONESIA). ***

Berita Terkait