DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Sumatra Barat dan Phnom Phen Teken Kerja Sama Sister Province

image
Penandatanganan LoI kerja sama Sister Province antara Sumatra Barat dan Phnom Phen di Padang, Rabu 2 Agustus 2023.

ORBITINDONESIA.COM - Gubernur Provinsi Sumatra Barat, Mahyeldi dan Wakil Gubernur Phom Penh City, Kamboja, Imran Hassan menandatangani Letter of Intent (LOI) Sister Province sebagai langkah awal untuk kerja sama di berbagai bidang.

"Kami terus mengupayakan kerja sama di berbagai bidang dengan banyak pihak. Hari ini LOI dengan Phnom Phen. Mudah-mudahan MoU kerja sama bisa secepatnya ditandatangani," kata Gubernur Mahyeldi di Padang, Rabu 2 Agustus 2023.

Ia mengatakan, kerja sama yang dijalin dengan Phnom Phen di antaranya bidang pendidikan, pariwisata dan kepemudaan, ekonomi kreatif, budaya, sampai perdagangan.

Baca Juga: Dirjen Silmy Karim: Imigrasi Punya Teknologi Modern Kenali Wajah Buronan

Menurutnya, Sumatra Barat memiliki banyak produk unggulan yang bisa dikerjasamakan dalam perdagangan dengan Kamboja sebagai pintu gerbang ke banyak negara.

"Kami pernah datang ke Kamboja untuk menjajaki sektor perdagangan. Salah satu produk kita yang diminati adalah sarang burung walet," katanya.

Dalam pendidikan juga sudah ada program beasiswa mahasiswa Kamboja yang berkuliah di Universitas Negeri Padang (UNP) dan Universitas Andalas.

Ke depan, semua universitas di Sumatra Barat bisa tergabung dalam kerja sama ini untuk S1, S2, hingga S3.

Baca Juga: Vonis 5 Terdakwa Bisnis Narkoba Bersama Eks Kapolda Sumatra Barat Sudah Inkrah, Tinggal Teddy Minahasa

"LoI ini juga membuka peluang bagi generasi muda Sumatra Barat bisa berkuliah di Kamboja. Jadi ini timbal balik," ujarnya.

Di sektor pariwisata, dua daerah memiliki potensi dan pesona masing-masing sehingga bisa saling mengunjungi atau saling berbagi ilmu untuk pengembangan sektor tersebut.

Wakil Gubernur Phnom Phen, Imran Hassan menyebut, sangat antusias dengan LoI yang telah ditandatangani tersebut dan berharap kerja sama dua daerah bisa terjalin lebih erat.

Ia menyebut Phnom Phen adalah daerah yang memiliki sejarah peradaban sejak 1432 atau telah berumur 560 tahun dan sekarang terus berkembang.

"Kerja sama dengan Sumatra Barat tidak hanya didukung oleh Phnom Phen tapi juga didorong oleh PM Kamboja, Hun Sen," katanya.

Menteri Senior Kamboja, Oknha Datuk Dr Othsman Hassan menyebut Bank Dunia telah merilis laporannya yang menyatakan bahwa Kamboja adalah salah satu negara dengan laju pertumbuhan yang baik.

Pemeluk islam di Kamboja meskipun minoritas, memperoleh perlakuan yang sangat baik dari pemerintahan PM Hun Sen sehingga cukup banyak organisasi islam yang berdiri di negara itu. 

Ia juga berharap ke depan, beasiswa untuk mahasiswa Kamboja untuk kuliah di Sumbar bisa terus ditingkatkan dan tidak hanya mahasiswa beragama islam tetapi juga non islam.

Kepala Biro Pemerintahan Sumatra Barat, Doni Rahmat Samulo mengatakan kerja sama dua daerah itu telah mendapatkan restu dari Kementerian Dalam Negeri dan Luar Negeri RI. Bahkan draft kerja sama yang ditandatangani adalah hasil evaluasi dua kementerian itu.

Ikut hadir dalam kegiatan tersebut Dewan Pertimbangan Presiden Agung Laksono dan politisi senior Yasril Ananta. ***

Berita Terkait