DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kehadiran Pabrik AMDK Mendorong Ekonomi dan Peluang Kerja di Klaten

image
Ilustrasi pabrik AMDK (Air Minum Dalam Kemasan). (Ist)

ORBITINDONESIA.COM - Pabrik AMDK (air minum dalam kemasan) Aqua di Klaten, yang berdiri sejak 21 tahun lalu, memberikan dampak langsung bagi masyarakat sekitar. Yakni, dari sisi ekonomi, pelestarian lingkungan, dan juga kesempatan pekerjaan bagi lebih dari 800 penduduk lokal.

Hal ini sesuai dengan komitmen Danone Aqua Group, yang membangun pabrik AMDK tersebut. Dalam menjalankan bisnisnya, grup ini berpegang pada prinsip komitmen ganda: kesuksesan bisnis harus sejalan dengan inovasi sosial.

Tahun ini, selain soal AMDK, Klaten kembali memenangkan Adipura 2022, di mana Danone ikut berkontribusi pada salah satu faktor penilaian. Yaitu, pengelolaan sampah di dua titik pantau yang menjadi wilayah binaan.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Resmi, Rizky Pellu CLBK dengan PSM Makassar

Baca Juga: Usai Segel Gereja Simalungun, Jejak Bupati Purwarkarta Anne Ratna Mustika Dikuliti Netizen

Grup ini memiliki bank sampah di beberapa desa di Klaten sebagai sarana pengembangan masyarakat. Tujuannya, untuk mendayagunakan masyarakat sekitar kawasan industri, dengan tujuan peningkatan ekonomi.

Dengan adanya bank sampah di sekitar pabrik, terbukti berkontribusi terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar.

Baca Juga: Ingin Berkebun Tapi Halaman Sempit, Ini Tips Budidaya Kangkung dengan Sistem Hidroponik

Sriyono, ketua bank sampah Rukun Santoso memberikan respon positif dalam program ini. Menurutnya, bank sampah Rukun Santoso lebih berfokus pada pengolahan sampah untuk kerajinan tangan atau unit kreasi.

Setiap tahunnya, omset bank sampah meningkat sekitar 30-40 persen. Hal itu menunjukkan masyarakat sekitar program mendapatkan keuntungan dari segi ekonomi.  

Baca Juga: PDI Perjuangan, Partai Politik yang Lahir di Kancah Perjuangan Melawan Rezim Soeharto

Baca Juga: Kemenkumham DKI Gelar Diseminasi Penjaringan Calon Pemberi Bantuan Hukum, Ibnu Chuldun: Semangat Mengabdi

Iswadi, ketua bank sampah Margo Saras, mengatakan program bank sampah ini mampu memberikan dampak positif kepada masyarakat Polanharjo. Menurutnya, program ini  mampu mengubah pola pikir dan pola hidup masyarakat menjadi lebih bersih dan peduli pada pengolahan limbah dan sampah.

“Selain itu, bank sampah Margo Saras juga menjadi program percontohan bagi bank sampah dari desa lain, karena manajemen dan pengelolaan sampah di sini lebih lengkap. Sehingga banyak warga dari desa lain bergabung menjadi nasabah di bank sampah Margo Saras,” ujarnya.

Selain pengelolaan sampah, untuk menjamin ketersediaan air di sejumlah dusun di lereng Gunung Merapi, Pabrik Aqua Klaten menggandeng Fakultas Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada.

Baca Juga: Piala AFF U19: Kalahkan Filipina 5-1, Peluang Indonesia ke Semifinal Tetap Terbuka

Mereka membangun Embung Tirtamulya yang terletak di dukuh pucang, Tegalmulyo, kecamatan Kemalang, Klaten pada 2016. Embung seluas 0,6 ha memiliki kedalaman 5 meter dan mampu menampung volume air hujan hingga 10.000 m3.

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Dengan Finlandia Masuk ke NATO, Rusia Makin Merasa Terkepung dan Terancam

Embung ini tidak hanya mengatasi kesulitan air bersih di beberapa desa, tetapi yang tidak kalah penting adalah fungsi sosialnya sebagai tempat berinteraksi masyarakat, untuk belajar lebih mengenali dan menghargai air dan kehidupan.

Baca Juga: Piala Dunia U20: Uruguay dan Korea Selatan Amankan Tiket Semifinal

Program pelestarian lingkungan lainnya yang dilakukan oleh CSR Danone Aqua di Kabupaten Klaten, adalah Water Sanitation and Hygine (WASH).

Program ini dilakukan bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Surakarta di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pusur yang bertujuan untuk melestarikan air tanah, sehingga kebutuhan masyarakat akan air tetap terpenuhi meskipun berada di sekitar perusahaan air dalam kemasan.

Masalah air menjadi isu sensitif, mengingat kehadiran Danone Aqua di Klaten sempat mendapat penentangan dari masyarakat Klaten karena dianggap dapat menurunkan produksi air tanah. Tetapi, melalui program CSR WASH, Danone ingin tetap memperhatikan ketersediaan air tanah bagi masyarakat melalui konservasi DAS Pusur.

Baca Juga: Prediksi Dampak El Nino di Indonesia, Produktivitas Panen Padi Berkurang 5 Juta Ton

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Liga Inggris di Pekan ke 30, Persaingan Kian Ketat di Papan Klasemen Sementara

Caranya, dengan meningkatkan vegetasi tanaman, mengurangi erosi tanah dengan tindakan-tindakan sipil teknis, dan juga mengembangkan alternatif ekonomi dengan budidaya produktif yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Seperti tanaman krisan, bunga anggrek, bunga mawar dan pengembangan desa wisata konservasi.

Program CSR lainnya adalah pengolahan biogas yang memanfaatkan limbah kotoran sapi. Program ini memberikan manfaat ganda bagi masyarakat, yaitu kelestarian lingkungan sekaligus manfaat ekonomi.

Baca Juga: SEA Games 2023: Prediksi dan Link Streaming Indonesia Melawan Myanmar, Waktunya Raih Puncak Klasemen

Kehadiran Danone Aqua di Klaten juga berdampak langsung bagi masyarakat sekitar industri. Seperti terciptanya kesempatan pekerjaan bagi penduduk lokal yang berhubungan langsung dengan bisnis Perusahaan.

Salah satu pilar yang dijalankan PT Tirta Investama Klaten (Aqua Klaten) dalam implementasi CSR adalah mendukung program pendidikan generasi muda di berbagai level mulai SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, serta pendidikan nonformal melalui pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga: Inilah Klasemen Terkini Liga Inggris Musim 2022-2023, Jelang Pekan ke 30 Bergulir Sabtu 8 April 2023

Baca Juga: Survei Charta Politika: Bobby Nasution Ungguli Edy Rahmayadi di Sumatra Utara

Salah satu bentuk dukungan program pendidikan tersebut diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa kepada 147 siswa SD, SMP, dan SMA se-Polanharjo.

Kabupaten Klaten menjadi daerah pertama pelaksanaan program edukasi dan kampanye pengelolaan sampah dengan modul Samtaku (Sampahku Tanggung Jawabku) yang dicanangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama PT Tirta Investama-Pabrik Klaten (Aqua Klaten).

Bentuknya adalah penyebarluasan modul pembelajaran lingkungan untuk generasi muda memahami bagaimana pengelolaan sampah bisa dilakukan dan dikembangkan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Klaten, Srihadi sangat mendukung program ini dan berharap dapat bersinergi untuk mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik.

Baca Juga: Thailand Open 2023: Lanny Ribka Tumbang, Ganda Putri Indonesia Ambyar

“Di masa mendatang sampah seyogyanya dikelola semakin baik dari hulu, baik itu oleh masyarakat ataupun juga pelajar di sekolah. Pada akhirnya sampah yang di TPA nantinya hanya sampah yang tidak bisa diolah di masyarakat,” ujarnya.***

 

Berita Terkait