ORBITINDONESIA.COM – BGSi atau Biomedical Genome Science Initiative merupakan sebuah inisiatif anak negeri untuk mencegah dan mendeteksi penyakit di masa depan yang rencananya akan digunakan di beberapa rumah sakit.

Diperkenalkan pertama kali pada Agustus, kini sudah ada 9 rumah sakit yang telah terapkan layanan BGSi.

Tujuan layanan BGSi disediakan di berbagai rumah sakit yaitu untuk meningkatkan kesejahteraaan masyarakat dengan mendeteksi penyakit dengan lebih cepat tepat dan akurat sehingga proses pengobatan pun bisa lebih presisi.

Baca Juga: Upaya Pemerintah Cegah dan Deteksi Penyakit Sejak Dini Melalui Layanan BGSi dengan Manfaatkan Data Genomik

BGSi merupakan inisiatif nasional pertama untuk mendorong pemanfaaatan data genomik atau informasi genetik

Berikut 9 rumah sakit vertikal yang sudah menjalankan terobosan BGSi:

RSUPN Cipto Mangunkusumo - Penyakit Metabolik

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Bhayangkara Presisi Melawan RANS Nusantara FC di Pekan Kedua BRI Liga 1

RS Dharmais - Penyakit Kanker

RS Pusat Otak Nasional - Penyakit Stroke

RSPI Sulianti Saroso - Penyakit Menular Tuberculosis

Baca Juga: Baru Jalani Pekan ke 2, BRI Liga 1 Sudah Ada Rasisme dan Bentrokan Antarsuporter, PSSI Siap Hentikan Kompetisi

RS Persahabatan - Penyakit Menular Tuberculosis

RS Ngoerah - Wellness & Beauty

RS Sardjito - Penyakit Genetik

Baca Juga: Wali Kota Ari Maulana Hakim Minta Abang None Jakarta Utara Promosikan Sektor Wisata

RSAB Harapan Kita - Kesehatan Ibu dan Anak

RSJPD Harapan Kita - Penyakit Jantung

Dengan semakin berkembangnya terobosan layanan BGSi, kedepannya pemerintah berharap jumlah rumah sakit yang menggunakan layanan ini terus bertambah.

Baca Juga: 38 KK di Lumajang Terisolir Akibat Jembatan Putus Diterjang Banjir Lahar Dingin Semeru, Begini Kondisinya

Tujuan utama diluncurkan BGSi ini berguna untuk mengembangkan perawatan dan pengobatan yang lebih tepat bagi masyarakat.

Layanan BGSi tentunya akan memudahkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan sistem yang lebih praktis, cepat dan akurat.

Dengan adanya terobosan baru ini faktor risiko penyakit dapat segera diketahui sejak dini.***