DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

LGBT Kerap Bikin Cemas Masyarakat: Memahami Fenomena dan Kontroversi yang Muncul di Masyarakat

image
Fenomena kemunculan LGBT yang bikin cemas masyarakat Indonesia.

ORBITINDONESIA.COMFenomena LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) telah menjadi perhatian yang signifikan dan bikin cemas masyarakat dalam beberapa dekade terakhir.

Sementara ada banyak progres dalam menerima dan menghormati keberadaan dan hak-hak individu LGBT, masih ada kontroversi yang muncul di berbagai komunitas dan budaya di seluruh dunia.

Bahkan di Indonesia sendiri fenomena LGBT saat ini dinilai sudah cukup bikin cemas masyarakat luas, terutama yang berkaitan dengan dunia kesehatan dan juga pendidikan.

Baca Juga: Pertemuan LGBT se ASEAN Batal Digelar di Jakarta Setelah Adanya Ancaman Keamanan Dari Berbagai Pihak

Banyak pihak menilai aktivitas promosi dan iklan mengenai sekelompok identitas dan orientasi seksual yang berbeda ini semakin marak di media sosial bahkan merambah ke lingkungan kampus, sekolah, dan tempat umum lainnya.

Fenomena LGBT ini diprediksi akan mempengaruhi generasi penerus bangsa, sehingga penolakan acap dilakukan oleh organisasi masyarakat, LSM, Majelis Ulama Indonesia (MUI), bahkan pemerintah Indonesia sendiri.

Salah satu kekhawatiran yang muncul di kalangan masyarakat di Indonesia terkait perkembangan gerakan LGBT salah satunya adalah terkait legalisasi perkawinan sesama jenis.

Baca Juga: Majelis Rendah Jepang Loloskan RUU Pemahaman LGBT yang Kontroversial

Seperti kita ketahui, pandangan masyarakat dunia terhadap kelompok minoritas ini pun sangat beragam, bagi mereka yang mendukung, LGBT dianggap sebagai hak asasi manusia.

Bahkan beberapa negara telah mengadopsi kebijakan yang inklusif dan melindungi hak-hak LGBT, sementara negara lain masih menghadapi tantangan dalam hal penerimaan dan kesetaraan hak LGBT.

Di Indonesia sendiri, LGBT dianggap sebagai penyakit dan gangguan seksual yang dapat disembuhkan, serta bertentangan dengan ajaran semua agama.

Baca Juga: Berikut Profil Dan Akun Media Sosial Wali Kota Medan yang Menyatakan Kotanya Anti LGBT

Meskipun mugkin kita seringkali mendengar tentang istilah LGBT, namun ada baiknya pengertian tersebut sedikit dipaparkan di sini.

Lesbian: Merujuk kepada wanita yang merasa tertarik secara romantis, emosional, atau seksual terhadap wanita lain.

Gay: Merujuk kepada pria yang merasa tertarik secara romantis, emosional, atau seksual terhadap pria lain.

Baca Juga: Respon Komnas HAM Atas Pernyataan Bobby Nasution yang Umumkan Kota Medan Anti LGBT

Kadang-kadang digunakan secara umum untuk mengacu pada komunitas LGBT secara keseluruhan.

Biseksual: Merujuk kepada individu yang merasa tertarik secara romantis, emosional, atau seksual terhadap orang-orang dari kedua jenis kelamin, baik pria maupun wanita.

Transgender: Merujuk kepada individu yang identitas gender-nya berbeda dengan jenis kelamin yang mereka lahirkan.

Baca Juga: Bobby Nasution : Kota Medan Anti LGBT

Misalnya, seseorang yang lahir sebagai laki-laki tetapi merasa bahwa mereka adalah perempuan, atau sebaliknya.

Penting untuk diingat bahwa LGBT adalah spektrum yang luas dan kompleks. Selain lesbian, gay, biseksual, dan transgender.

Namun ada juga berbagai identitas dan orientasi seksual lainnya, seperti queer, non-biner, panseksual, dan banyak lagi.

Baca Juga: Rencana Jessica Stern ke Indonesia Jadi Sorotan, Sosok yang Memajukan Hak LGBT

Di bawah ini, akan ada sedikit penjelasan terkait beberapa faktor yang berkontribusi terhadap fenomena LGBT dan kontroversi yang muncul di masyarakat.

Identitas dan Orientasi Seksual:

LGBT adalah bagian dari spektrum luas identitas dan orientasi seksual manusia.

Meskipun beberapa orang mungkin merasa heteroseksual secara alami, individu-individu LGBT mengalami ketertarikan romantis, emosional, atau seksual terhadap orang-orang dari jenis kelamin yang sama, berbeda, atau keduanya.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 : FIFA Izinkan Bendera LGBT Masuk Stadion

Perbedaan ini kadang-kadang bertentangan dengan pandangan dan keyakinan budaya dan agama tertentu.

Kebudayaan dan Agama:

Kontroversi seputar LGBT sering kali dipengaruhi oleh kebudayaan dan agama.

Beberapa budaya dan agama memiliki pandangan tradisional dan konservatif yang menentang atau menganggap LGBT sebagai sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai mereka.

Baca Juga: Sederet Kontroversi Piala Dunia 2022 di Qatar, dari Suhu Panas Hingga LGBT

Hal ini dapat mengarah pada penolakan, diskriminasi, dan bahkan persekusi terhadap individu LGBT.

Hak Asasi Manusia:

Salah satu titik fokus dalam perdebatan LGBT adalah hak asasi manusia.

Banyak aktivis dan organisasi hak asasi manusia berjuang untuk kesetaraan hak dan perlindungan bagi individu LGBT.

Baca Juga: Piala Dunia 2022, Dukung LGBT, Timnas Amerika Serikat Ubah Logo Tim Jadi Pelangi

Hal itu termasuk hak untuk menghindari diskriminasi, akses kepada layanan kesehatan yang komprehensif, dan kebebasan berekspresi dan berkumpul.

Perubahan Sosial dan Politis:

Masyarakat telah mengalami perubahan sosial yang signifikan dalam hal pandangan terhadap LGBT.

Banyak negara telah melegalkan pernikahan sesama jenis, mengadopsi undang-undang anti-diskriminasi, dan mengakui hak-hak LGBT.

Baca Juga: Mau Tahu Siapa Saja Pasangan Selebriti LGBT Hollywood: Berikut Lumayan Panjang Daftarnya

Namun, perubahan ini sering kali bertemu dengan perlawanan dari kelompok-kelompok yang menentang perubahan ini, baik secara sosial maupun politik.

Kekerasan dan Diskriminasi:

Individu LGBT sering kali menghadapi kekerasan fisik, diskriminasi, stigmatisasi, dan pelecehan verbal.

Ini dapat terjadi baik secara individu maupun institusional, dan memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan individu LGBT.

Baca Juga: Saiful Mujani: Pendidikan Faktor Utama untuk Memperkuat Sikap Toleran pada LGBT dan Yahudi

Demikian sedikit penjelasan untuk memahami fenomena LGBT dan kontroversinya yang muncul di masyarakat.***

Berita Terkait