DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Korban Tewas Akibat Ajaran Sesat di Kenya Capai 403 Orang, Motifnya Bikin Kaget

image
Korban Tewas Akibat Ajaran Sesat di Kenya Capai 403 Orang, Motifnya Bikin Kaget

ORBITINDONESIA.COM- Sebanyak 403 orang di Kenya tewas akibat mengikuti ajaran sesat. Otoritas setempat menyebut, jumlah korban terus bertambah dari hari ke hari.

Berikut motif sekte atau kelompok yang mengajarkan orang orang di Kenya, rela mati demi keyakinan yang sudah diajarkan.

Pertama, korban yang mengikuti ajaran sesat, melalukan semacam ritual tidak makan dan minum. Kelompok ini pun disebut sekte kelaparan.

Baca Juga: Liga Inggris: Sheffield United Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Baca Juga: Ipsos Public Affairs: Erick Thohir Paling Tinggi Elektabilitasnya dan Paling Rendah Resistensinya

Pemerintah kini telah menemukan sedikitnya 40 kuburan massal baru-baru ini.

Kepala polisi Provinsi Coast Rhoda Onyancha mengungkapkan bahwa belasan jasad telah digali sehingga secara keseluruhan berjumlah 403 orang.

Baca Juga: Liga 1: Persib Bandung Pastikan Masuk ke Championship Series

Otoritas terus menyelidiki ajaran tersebut beserta pemimpinnya Pastor Paul Mackenzie yang mengepalai Good News International Church di Kenya.

Baca Juga: Agnes Marcellina: Peraturan Pemerintah Menggali Kubur

Investigasi ajaran Shakahola berlangsung sejak pertengahan April yang mengarah pada temuan ratusan jasad di Hutan Shakahola di daerah Kilifi.

Baca Juga: Megawati Sampaikan Surat Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan ke Mahkamah Konstitusi: Semoga MK Bukan Ketok Palu Godam

Pastor Paul Mackenzie dituding memaksa para pengikutnya untuk mengakhiri hidup lewat aksi mogok makan sehingga mereka bisa masuk ke surga sebelum hari kiamat.

Sebanyak 37 orang, termasuk istri Mackenzie, Joyce Mwikamba, ikut ditangkap sehubungan dengan pembunuhan massal tersebut.

Baca Juga: Ini 3 Kandidat Pengganti Luis Milla yang Diprediksi Bakal Tangani Persib Bandung Jalani Kompetisi BRI Liga 1

Baca Juga: Presiden Jokowi Menikmati Libur Idulfitri Bersama Cucunya di Objek Wisata Satwa Deli Serdang

Onyancha mengungkapkan bahwa sejak proses penggalian dimulai, otoritas telah mengumpulkan 258 sampel DNA dari lokasi penggalian.

Penyelidikan tersebut menguak informasi yang mencemaskan yang menunjukkan adanya kemungkinan keterlibatan penjualan organ manusia sebab beberapa korban yang ditemukan kehilangan organ.

Hal itu memperkuat dugaan perdagangan organ ilegal sehubungan dengan kegiatan ajaran tersebut, kata polisi***

Berita Terkait