DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Sejumlah Wilayah di Jember Mengalami Kekeringan, Diprediksi Berlangsung hingga September 2023

image
Ilustrasi kekeringan. Sejumlah Wilayah di Jember Mengalami Kekeringan, Diprediksi Berlangsung hingga September 2023

ORBITINDONESIA.COM- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mulai mendistribusikan air bersih ke sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan.

BPBD Jember menyebut, wilayah yang mengalami kekeringan ini berada di Dusun Krajan, Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat.

Sejak beberapa hari terakhir, sumur sumur di kawasan Kalisat, Jember itu mulai mengering.

Baca Juga: Hamid Awaludin: Hamas Minta Mantan Wapres RI Jusuf Kalla Memediasi Upaya Akhiri Konflik di Palestina

Baca Juga: Wow, Jokowi Jadi Presiden yang Paling Sering Datang ke Acara Muhammadiyah

"Musim kemarau menyebabkan sumber air di wilayah Dusun Krajan, Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat mengecil, sehingga warga mengalami kekurangan air untuk kebutuhan minum dan memasak," kata Kepala BPBD Jember Widodo Julianto, dikutip dari Antara, Selasa 22 Agustus 2023.

Selain mendistribusikan air bersih, lanjut dia, pihaknya juga membagikan 100 jerigen dengan kapasitas 20 liter dan sabun cuci tangan kepada warga yang berada di desa setempat.

Baca Juga: KAMPUZ, Komite Aliansi Mahasiswa Anti Amerika dan Israel Ajak Semua Civitas Academica Dukung Palestina

"Kami prediksi kekeringan akan terjadi sampai akhir September 2023 dan sesuai dengan SK Bupati Jember bahwa hal itu termasuk masa tanggap darurat bencana kekeringan, sehingga harus diantisipasi," tuturnya.

Baca Juga: Wow, Arie Kriting Dituduh Mengguna Guna Istrinya

BPBD Jember juga memberikan bantuan dua tandon air dengan kapasitas masing-masing 1.200 liter yang nantinya akan dilakukan pendistribusian air bersih secara rutin kepada warga guna membantu masyarakat dalam mencukupi kebutuhan air bersih selama musim kemarau panjang akibat El Nino.

Baca Juga: PBB Kecam Pelanggaran Kebebasan Pers oleh Israel Terkait Penutupan Kantor Lokal Al Jazeera di Yerusalem

Total warga yang terdampak kekeringan di Desa Plalangan sebanyak 224 kepala keluarga (KK) yang tersebar di beberapa RT dan RW, sehingga diharapkan distribusi air bersih itu cukup untuk memenuhi kebutuhan warga untuk minum dan memasak.

Widodo menjelaskan kekeringan di Jember semakin meluas yang kini meliputi tiga kecamatan yakni Kecamatan Patrang, Kalisat, dan Jelbuk, sehingga petugas secara rutin mendistribusikan air bersih kepada warga yang terdampak krisis air bersih.

Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Makin Akrab, Menlu Iran Temui Mohammed bin Salman

Baca Juga: Klasemen Formula 1: Max Verstappen Pimpin Klasemen Usai GP Miami

"Setelah dari Kalisat, kami akan mendistribusikan air bersih kepada warga di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk yang juga mengalami kekeringan dan krisis air bersih," ujarnya.

BPBD Jember mengimbau masyarakat untuk hemat menggunakan air dalam menghadapi ancaman El-Nino yang diprediksi puncaknya pada Agustus-September 2023.

Dampak El-Nino dapat menyebabkan kekeringan, berpotensi mengurangi persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan.***

Berita Terkait