DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Program BBM Satu Harga Digenjot Percepatannya di 2024 oleh BPH Migas

image
Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra saat Rapat Koordinasi Program BBM Satu Harga Wilayah Sumatra. ANTARA/HO-Humas BPH Migas

ORBITINDONESIA.COM - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong percepatan program BBM Satu Harga pada 2024 

BBM Satu Harga adalah wujud nyata kehadiran negara memenuhi kebutuhan energi, khususnya masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Itulah sebabnya BPH Migas bertekad mempercepat realisasinya.

"Program BBM Satu Harga ini merupakan program prioritas Presiden Joko Widodo, yang telah dilaksanakan sejak 2017," ujar Anggota Komite BPH Migas, Basuki Trikora Putra dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, 28 Januari 2024. 

Baca Juga: Apresiasi Layanan Publik, Siti Sofiatun Tim Penilai Internal Optimistis Kanwil Kemenkumham DKI Raih WBBM

Basuki menambahkan, untuk memperlancar pelaksanaan program pada 2024 ini, BPH Migas menggelar Rapat Koordinasi Program BBM Satu Harga Wilayah Sumatra.

Rapat ini dihadiri perwakilan Pemerintah Daerah Aceh, Sumatra Barat, Kepulauan Riau, dan Sumatra Utara, lalu Ditjen Migas Kementerian ESDM, dan PT Pertamina Patra Niaga.

Rapat koordinasi tersebut akan dilaksanakan di empat klaster, yaitu Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi, Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua. Untuk tahap awal, digelar di Medan, Sumut, mewakili klaster Sumatra.

Baca Juga: Iyyas Subiakto: Johnny G Plate Itu Teman Akrab Riza Chalid, Pialang BBM yang Mendukung Petral

"Tanggapan pemerintah daerah sangat baik. Kita bersama-sama berupaya keras agar rencana pembangunan BBM Satu Harga untuk tahun 2024 dapat direalisasikan," ungkap Tiko, panggilan akrab Basuki.

Program BBM Satu Harga termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024.

Targetnya adalah terbangun 612 penyalur pada periode 2017-2024 dari target semula 583 penyalur BBM Satu Harga sesuai SK Dirjen Migas, SK Nomor 143.K/HK.02/DJM/2021.

Baca Juga: Perhatikan! Begini Cara Supaya Kamu Bisa Konversi Sepeda Motor BBM ke Listrik Sesuai Aturan KESDM

Dalam perjalanannya, tutur Tiko, pembangunan BBM Satu Harga terkadang menghadapi tantangan, seperti kesulitan mencari mitra penyalur dan persoalan tata ruang.

Namun, melalui koordinasi yang erat dengan pelbagai pihak terkait, diharapkan tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi.

Rapat juga mengkaji alternatif solusi untuk mengatasi tantangan dalam pembangunan BBM Satu Harga, misalnya, pemindahan lokasi penyalur ke wilayah yang lebih memungkinkan.

Baca Juga: Beli BBM Lewat Aplikasi MyPertamina Bisa Dapat Hadiah Mobil, Motor hingga Emas, Begini Caranya

"Kita sudah punya alternatif-alternatif sehingga target tahun 2024 bisa kita wujudkan demi memberikan kemudahan bagi masyarakat yang berada di daerah 3T mendapatkan BBM subsidi," kata Tiko.

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan, semua pihak harus menyelesaikan tantangan dalam pembangunan BBM Satu Harga, agar sesuai target Presiden Joko Widodo.

Untuk kendala tata ruang, lanjutnya, perlu dilakukan penyesuaian agar penyalur BBM Satu Harga tetap dapat dibangun.

Baca Juga: Mulai Juni 2023, Pertamina Umumkan Harga BBM Terbaru, Jenis Pertamax Turun, Catat Harganya

Sementara, mengenai lokasi titik penyalur diusulkan dapat dipindahkan lokasinya ke wilayah yang lebih memungkinkan.

"Jika ada investor yang tidak siap untuk mengerjakan BBM Satu Harga di lokasi yang sudah ditentukan dalam SK Dirjen Migas, maka kita akan alihkan. Kita akan minta bupati supaya dialihkan lokasinya, baik itu di kecamatan maupun luar kecamatan dan meminta gubernur untuk pengalihan antarkabupaten," tutur Saleh.

"Yang terpenting, kebutuhan masyarakat akan SPBU terpenuhi, sehingga masyarakat dapat lebih nyaman dan harapan Presiden mengenai BBM Satu Harga dapat kita wujudkan seoptimal mungkin," lanjut Saleh.

Baca Juga: Kenapa BBM Pertalite Dihapus, Simak Alasan Lengkap dari Pertamina Ternyata Diganti Ini

Saleh juga mengusulkan BUMD turut dalam pembangunan fasilitas tersebut.

"Kalau misalnya di daerah tersebut tidak ada investor yang tertarik, tentu harapan kita BUMD bisa mengambil peran atau bekerja sama dengan mitra lainnya untuk membangun BBM Satu Harga," jelas Saleh.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur BBM BPH Migas Sentot Harijady BTP mengatakan pembangunan titik penyalur BBM Satu Harga juga mempertimbangkan masukan dari pemerintah daerah.

Baca Juga: Kehabisan BBM, RS Indonesia di Gaza Berhenti Operasional

Penyalur tidak hanya akan dibangun di daerah 3T, tetapi juga di wilayah yang belum terbentuk pasarnya.

"Artinya, daerah tersebut belum ada penyalurnya, tetapi masyarakat membutuhkan titik tersebut dibangun penyalur BBM Satu Harga," jelas Sentot.

Sedangkan, EGM Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Freddy Anwar menegaskan kembali komitmen Pertamina mendukung kebijakan BBM Satu Harga.

Baca Juga: Innova Zenix Hybrid Tawarkan Kenyamanan Berpadu Efisiensi BBM

"Kami siap. Intinya, supaya masyarakat yang memang memerlukan BBM subsidi ini, penyalur BBM Satu Harga bisa hadir, sehingga energi berkeadilan itu tidak hanya dirasakan di kota, tapi juga di wilayah 3T," ujarnya.

Hadir pula dalam rapat ini, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono, perwakilan Ditjen Migas, dan pemerintah daerah di wilayah Sumatera.***

Sumber: Antara

Berita Terkait