DECEMBER 9, 2022
Internasional

Amerika dan Inggris Hentikan Danai Badan PBB untuk Urusan Palestina, PLO Keberatan

image
Relawan berinteraksi dengan anak-anak selama stimulasi dan bantuan psikologis di sebuah sekolah yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 23 November 2023. (ANTARA/Rizek Abdeljawad/Xinhua)

ORBITINDONESIA.COM – Inggris dan Amerika Serikat berhenti sementara waktu mendanai badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) setelah Israel menuding beberapa staf dari lembaga itu terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023.

Selain Inggris dan Amerika Serikat, Italia, Australia, Kanada, dan Finlandia juga menyatakan akan berhenti sementara mendanai UNRWA, setelah ada klaim bahwa beberapa anggota badan PBB itu terlibat dalam serangan Hamas ke Israel.

Setelah tuduhan Israel itu, UNRWA pada Jumat menyatakan telah memecat beberapa stafnya atas dugaan terlibat dalam serangan 7 Oktober di Israel.

Baca Juga: Kejahatan Kemanusiaan: Lebih 25.000 Warga Palestina di Gaza Terbunuh Akibat Genosida Israel

Kementerian Luar Negeri Inggris melaporkan, Sabtu bahwa Inggris "untuk sementara akan menghentikan pendanaan UNRWA, sambil meninjau tuduhan itu”.

“Kami tetap berkomitmen memberi bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza yang sangat mereka butuhkan."

Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pembangunan Finlandia Ville Tavio, Sabtu menyatakan, negaranya akan menangguhkan pendanaan badan PBB tersebut akibat tuduhan Israel itu.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi: Dewan Keamanan PBB Tidak Boleh Menoleransi Perang Apalagi Genosida di Palestina

“Kasus ini harus diusut tuntas,” katanya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat meminta penyelidikan "cepat" untuk  tuduhan Israel terhadap para staf UNRWA itu.

UNRWA bukan hanya badan PBB yang menjadi sasaran Israel, tetapi juga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Dr KH Amidhan Shaberah: Mahkamah Internasional dan Genosida Palestina

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, yang menurut Tel Aviv menewaskan 1.200 orang.

Setidaknya 26.083 warga Palestina meninggal dunia, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 64.487 orang terluka.

Serangan Israel juga menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah krisis pangan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di kantong Palestina tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.

Baca Juga: Hari Holocaust Internasional, Genosida Gaza, dan Standar Ganda Terhadap Perilaku Israel di Palestina

Seorang pejabat teras Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada Sabtu meminta Amerika Serikat dan Kanada agar membatalkan rencana menghentikan sementara pendanaan badan UNRWA.

“Kami menyeru negara-negara yang mengumumkan penghentian dukungannya untuk UNRWA agar segera membatalkan keputusan itu," kata Hussein al-Sheikh, Sekretaris Jenderal PLO.

Dia menilai penangguhan tersebut akan berdampak politik dan kemanusiaan yang besar, karena sampai sekarang ini rakyat Palestina sangat bergantung kepada bantuan UNRWA.

Baca Juga: ICMI Puji Ketegasan Jokowi Membela Kemerdekaan Palestina dan Menentang Genosida oleh Israel

"Kami membutuhkan dukungan maksimal untuk organisasi internasional ini dan tidak menghentikan dukungan dan bantuan kepada organisasi tersebut," kata dia.

Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mendesak negara-negara itu agar menaik keputusan menangguhkan bantuan untuk UNRWA.

Kementerian itu menilai keputusan tersebut adalah melanggar tugas kemanusiaan mereka. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait