DECEMBER 9, 2022
Nasional

Cucu Bung Karno, Mahardhika: Guntur Soekarnoputra Harus Banyak Belajar Lagi Ajaran Bung Karno

image
Dokumentasi - Presiden RI Joko Widodo (tengah) disaksikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) dan putra presiden pertama RI Soekarno, Guntur Soekarnoputra, meresmikan Tugu Api Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam di Lapangan Bela Negara, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (9/11/2021). ANTARA FOTO/Setpres/Agus Suparto/aww.

ORBITINDONESIA.COM - Putra dari Rachmawati Soekarnoputri, Mahardhika, mengatakan bahwa Guntur Soekarnoputra harus banyak belajar lagi ajaran dari presiden pertama RI Soekarno (Bung Karno).

"Sepertinya Pakde Guntur harus lebih banyak belajar lagi dari pemikiran kakek saya Bung Karno," kata Mahardhika dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 2 Februari 2024 pagi. Guntur Soekarnoputra adalah paman dari Mahardhika.

Mahardika menyampaikan hal itu terkait dengan pernyataan Guntur Soekarnoputra, yang menyebut nasib Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dapat ditentukan apabila Ganjar Pranowo-Mahfud Md. terpilih pada Pilpres 2024.

Baca Juga: Guntur Soekarnoputra: Geraham Gemeretak Lanjut Berjuang!

"Pernyataan tersebut sangat tidak pantas disampaikan oleh tokoh senior sekelas Guntur. Karena bagaimanapun Jokowi adalah presiden terpilih yang mendapat mandat dari rakyat. Tentunya kita semua harus menghormati dan menghargai hal tersebut," katanya menegaskan.

Ia menyatakan fatsun politik yang diajarkan Bung Karno sangat menghormati dan menghargai semua tokoh politik bangsa yang berjuang lewat jalan demokrasi.

Bahkan, Bung Karno bisa sangat akrab secara pribadi dengan tokoh politik yang berseberangan garis politiknya dengan beliau.

Baca Juga: Survei Indikator Politik: Warga NU di Jawa Timur Cenderung Dukung Calon Presiden Pilihan Presiden Jokowi

Menurut dia, sikap Bung Karno tersebut hendaknya bisa dijadikan teladan oleh tokoh politik di Indonesia. Apalagi, mereka yang mengaku menjadi anak ideologisnya Bung Karno.

"Tidak boleh dan tidak etis menekan dan menggertak presiden seperti itu," katanya menegaskan.

Selain itu, kata dia, pernyataan Guntur tentang Indonesia bisa langgeng harus memenangkan Ganjar Pranowo. Pernyataan itu sangat tidak berdasar dan sangat menyesatkan buat generasi muda.

Baca Juga: Kepada Presiden Jokowi, Mahfud MD Titip Perkara BLBI, Pelanggaran Hak Asasi Manusia, dan UU Mahkamah Konstitusi

"Kontestasi pilpres adalah mekanisme demokrasi dalam rangka memilih pemimpin terbaik untuk bangsa ini. Siapa pun yang terpilih menjadi presiden, Indonesia harus tetap utuh dan eksis seperti yang sering disampaikan oleh Calon Presiden RI Prabowo Subianto," katanya mengingatkan.

Menurut Mahardhika, Prabowo Subianto telah memberikan keteladanan dan selalu mendukung siapa pun yang menjadi pemenang pilpres.

Sikap kenegarawanan seperti itu, lanjut dia, seharusnya dijadikan teladan oleh semua pihak.

Baca Juga: Universitas Islam Indonesia Minta Jokowi Kembali Menjadi Teladan dalam Etika Kenegarawanan

Sebelumnya, Ketua Dewan Ideologi DPP PA GMNI Guntur Soekarnoputra yang menyinggung Jokowi disampaikan saat dirinya membuka acara sukarelawan pimpinannya dalam acara yang bertajuk Rock and Roll Day’s.

"Kalau Ganjar dan Mahfud sudah jadi presiden dan wakil presiden, presiden punya hak prerogatif, gampang itu Jokowi mau diapain, terserah," kata Guntur di hadapan sukarelawan di Rumah Aspirasi Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta, Senin, 29 Januari 2024.

Sebelumnya, KPU RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Baca Juga: Tidak Perlu Waktu Lama, Presiden Jokowi Langsung Siapkan Keppres Pengunduran Mahfud MD

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, masa tenang pada tanggal 11—13 Februari, dan hari-H pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.***

Sumber: Antara

Berita Terkait