ORBITINDONESIA.COM - Persatuan Purnawirawan (PP) Polri menyatakan kesiapan untuk memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.

Menurut mantan Kapolri Jenderal (Purn) Surojo Bimantoro dalam acara dukungan PP Polri kepada Ganjar-Mahfud MD di Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu 7 Februari 2024, ia akan memakai strategi Bimastral ntuk memenangkan Ganjar-Mahfud.

Bimastral, katanya, adalah kemampuan menguasai wilayah sekitar tempat tinggal dengan cara mendata, mengidentifikasi, dan memahami seluruh aspek kehidupan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tak Mau Rakyat Diperlakukan Seperti Ayam, Disiksa, Dicabut Bulunya, Dikasih Gula-gula

Bimantoro menyatakan bahwa strategi Bimastral diketahui oleh keluarga besar Polri, terlebih pada era kepemimpinan Kapolri Jenderal (Purn) Anton Soedjarwo.

"Kami zamannya Pak Kapolri Anton Soedjarwo, kita itu mengenal strategi Bimastral, sekarang hidupkan lagi Bimastral, tetapi untuk memenangkan Ganjar-Mahfud," ujarnya.

Bagi Bimantoro, Ganjar-Mahfud adalah figur yang sudah terbukti mempunyai perhatian kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

Baca Juga: Asgar Indonesia dari Garut Jawa Barat Deklarasi Dukung Ganjar Panowo-Mahfud MD

Hal itu dilihat dari berbagai kebijakan dan sikap Ganjar ketika menjabat menjadi gubernur Jawa Tengah, di antaranya menaikkan gaji guru honorer.

Selain itu, tambahnya, Ganjar-Mahfud mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi.

Ganjar berterima kasih atas dukungan PP Polri menjelang pencoblosan pada 14 Februari mendatang.

Baca Juga: Kamis Besok, Bumi Blambangan Banyuwangi akan Merah Total Menyambut Ganjar-Mahfud di Hajatan Rakyat: Ada SLANK

Menurutnya, dukungan itu sangat berarti dan membuat kemenangan Ganjar-Mahfud semakin dekat.

Apabila terpilih menjadi Presiden, Ganjar berkomitmen memberi kesejahteraan kepada keluarga besar TNI-Polri, antara lain dengan menaikkan gaji termasuk pensiunan, kuliah gratis bagi anak TNI dan Polri, sampai memperbaiki fasilitas rumah dan asrama TNI dan Polri.

Ayah dari Ganjar yang bernama Parmudji Pramudi Wiryo adalah seorang anggota polisi dan pernah ditugaskan dalam operasi penumpasan gerakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Kawasan Sumatra Tengah (sekarang ini mencakup Sumatra Barat, Riau, dan Jambi). ***