DECEMBER 9, 2022
Internasional

Presiden Turki Erdogan: Krisis Gaza Bukti Runtuhnya Tatanan Global Saat Ini

image
Arsip - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (ANTARA/Anadolu Agency/am.)

ORBITINDONESIA.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Jumat, 1 Maret 2024 bahwa krisis di Gaza merupakan bukti runtuhnya tatanan global saat ini. Erdogan merujuk pada konflik di Suriah, Yaman, Libya dan Ukraina.

Saat berbicara di Forum Diplomasi Antalya, Erdogan mengatakan, abad ini telah berubah menjadi era krisis karena tatanan internasional yang berdasarkan aturan telah kehilangan maknanya dan menjadi "tidak lebih dari sekadar slogan."

"Sistem internasional saat ini, tanpa konsep fundamental seperti solidaritas, keadilan dan kepercayaan tidak dapat memenuhi tanggung jawab minimal sekalipun," tambah Erdogan dalam pidatonya di acara itu, yang digelar di pesisir Mediterania bagian selatan Turki.

Baca Juga: Korban Jiwa Gempa Turki dan Suriah Tembus 12.000 Orang, Erdogan Akui Ada Masalah saat Merespon Bencana

Terkait serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 30 ribu warga Palestina, Erdogan mengatakan bahwa negara-negara Barat yang tanpa syarat mendukung Tel Aviv "terlibat dalam pertumpahan darah dengan kebijakan munafik mereka."

"Yang terjadi di Gaza bukanlah sebuah konflik, itu adalah genosida, karena perang pun bahkan memiliki aturannya sendiri," katanya. Erdogan menambahkan: "Saya sedang berbicara tentang pengkhianatan, penargetan secara tidak terhormat, kebiadaban yang tidak memiliki rasa hormat."

Erdogan merujuk pada pembunuhan brutal warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, di Gaza, seraya menambahkan bahwa kepercayaan terhadap keadilan dan ketertiban global juga telah ternoda.

Baca Juga: Erdogan Bertekad Memperkuat Hubungan Turki dan Israel

Dia menggarisbawahi kebutuhan "mendesak" untuk mendirikan Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan integritas teritorial dan ibu kotanya di Yerusalem Timur berdasarkan perbatasan yang ditetapkan pada 1967.

"Masyarakat global hanya dapat membayar utangnya kepada rakyat Palestina melalui pembentukan Negara Palestina," katanya menambahkan.

Dia mengatakan bahwa Turki "melihat barbarisme yang dilakukan Israel dengan keprihatinan yang mendalam."

Baca Juga: Erdogan Deklarasi Kemenangan Pilpres Turki

Erdogan mengatakan, yang dia maksud adalah "barbarisme pengecut yang menargetkan warga sipil yang sedang mengantre untuk mendapatkan bantuan." ***

Sumber: Antara

Berita Terkait