DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto: 14 Bangunan Rusak Akibat Gempa Magnitudo 6,5

image
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto menunjuk peta pusat gempa yang terpampang di layar komputer di Surabaya, Jumat malam, 22 Maret 2024. ANTARA/Hanif Nashrullah

ORBITINDONESIA.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur (BPBD Jatim) sementara mendata, 14 bangunan rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,5 yang berpusat dari 130 kilometer timur laut wilayah Tuban, dengan kedalaman 10 kilometer. Demikian kata Kepala Pelaksana Gatot Soebroto.

Gatot Soebroto kepada wartawan di Surabaya, Jumat malam, 22 Maret 2024, merinci enam rumah rusak ringan di wilayah Kabupaten Gresik.

"Kemudian dua sekolah rusak ringan di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, serta satu rumah rusak berat di wilayah Kabupaten Tuban," kata Gatot Soebroto.

Baca Juga: Peningkatan Kegempaan Terjadi Pada Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur

Selain itu, di Kota Surabaya dilaporkan lima bangunan rusak akibat gempa tersebut. Tiga di antaranya adalah bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soewandi, Rumah Sakit Jiwa Menur dan Rumah Sakit Universitas Airlangga.

"Untuk korban sementara hanya dua orang. Satu korban terkena genteng yang jatuh dari atap rumah. Satu korban lagi kejatuhan tembok yang runtuh. Dua korban itu di Gresik dan Surabaya," ujar Gatot Soebroto.

Tercatat gempa terjadi sejak pukul 11.22 WIB yang disebabkan gerakan sesar aktif Pulau Jawa.

Baca Juga: Tetap di Level III atau Siaga, Gunung Semeru Mengalami 19 Kali Gempa Letusan

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menjelaskan, gerakannya bergeser ke arah kiri dan kanan.

"Getaran gempa yang paling kuat terjadi pada pukul 15.57 WIB, yaitu berkekuatan magnitudo 6,5. Serangkaian gempa tersebut tidak berpotensi tsunami," tuturnya.

Hingga Jumat malam terpantau telah terjadi sebanyak 60 kali lebih gempa susulan.

Baca Juga: BMKG: Gempa Guncang Jembrana, Bali Hingga Banyuwangi, Jawa Timur, Tidak Berpotensi Tsunami

Gatot memastikan BPBD Jatim terus melakukan pendataan kerusakan, serta menyiagakan penanggulangan. "Termasuk mendirikan tenda-tenda pengungsian bagi warga di berbagai daerah yang terdampak gempa," ucapnya.

Pantauan di RSUA Surabaya, hingga tadi malam, sebanyak 160 pasien yang menjalani perawatan masih dievakuasi di halaman rumah sakit tersebut, sebagai kewaspadaan untuk mengantisipasi terjadi gempa susulan.

Saat ini ratusan pasien tersebut telah dimasukkan kembali ke kamar perawatan.

Baca Juga: 19.000 Warga Sulawesi Barat Diusulkan Dapat Bantuan Dana Gempa dari Pemerintah Pusat

"Kewaspadaan kami siagakan hingga ada pengumuman dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG yang menyatakan kondisi benar-benar aman," kata Kepala BPBD Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait