DECEMBER 9, 2022
Internasional

Presiden Ekuador Daniel Noboa: Serbuan Polisi ke Kedubes Meksiko Dilakukan Demi Keamanan Nasional

image
Arsip - Polisi Ekuador berjaga di dekat kedutaan Meksiko di Quito, Ekuador, 7 April 2024. (Xinhua/Liao Siwei)

ORBITINDONESIA.COM - Presiden Ekuador Daniel Noboa mengaku memerintahkan penyerbuan ke Kedutaan Besar Meksiko di Quito pada Jumat, 5 April 2024, dan itu dilakukan demi kepentingan keamanan nasional.

"Saya telah membuat keputusan luar biasa demi menjamin keamanan nasional, undang-undang, dan kehormatan rakyat yang menolak kekebalan apa pun bagi pelaku kejahatan, pejabat korup, dan teroris narkoba," ucap Daniel Noboa dalam pernyataannya, Senin, 8 April 2024.

"Tugas saya adalah melaksanakan putusan hukum, dan kita tidak boleh membiarkan pelaku kejahatan, yang telah dinyatakan bersalah atas kejahatan serius, mencari suaka," kata Daniel Noboa, menambahkan.

Baca Juga: Mengejutkan, Fernando Villavicencio Calon Presiden Ekuador Tewas Ditembak Setelah Selesai Kampanye

Media lokal melaporkan bahwa kepolisian Ekuador menyerbu Kedubes Meksiko pada Jumat malam hingga Sabtu, 6 April 2024, dengan kendaraan bersenjata untuk meringkus mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas yang berlindung di sana.

Glas mencari perlindungan di kedubes itu untuk menghindari hukuman penjara atas tuduhan korupsi.

Sejumlah diplomat Meksiko dilaporkan terluka dalam penyerbuan itu.

Baca Juga: Polisi Ekuador Nekat Gerebek Kedutaan Besar Meksiko di Quito dan Tangkap Mantan Wapres Jorge Glas

Menyusul kejadian tersebut, Meksiko memutuskan hubungan diplomatik dengan Ekuador. Meksiko juga akan melayangkan gugatan ke Mahkamah Internasional (ICJ) dan meminta pengadilan tersebut mengecam tindakan Ekuador.

Insiden itu mendapat kecaman dari sekitar 20 negara di Benua Amerika. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Uni Eropa, Organisasi Negara-negara Amerika (OAS), dan Komunitas Negara Amerika Latin dan Karibia (CELAC) juga turut mengecam tindakan pemerintah Ekuador itu. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait