DECEMBER 9, 2022
Internasional

PM Inggris Rishi Sunak Janjikan Bantuan Militer Terbesar untuk Ukraina, Mencakup Lebih Dari 1.600 Rudal

image
Arsip - Seorang tentara Ukraina menutupi kendaraan lapis baja dengan ranting-ranting pohon di Donbass, Ukraina, 12 April 2022. (ANTARA/Xinhua/Diego Herrera/aa.)

ORBITINDONESIA.COM - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menjanjikan paket bantuan militer terbesar untuk Ukraina, yang mencakup lebih dari 1.600 rudal serang dan pertahanan udara, demikian diumumkan kantor perdana menteri.

Paket bantuan militer untuk Ukraina senilai 500 juta poundsterling (Rp10,04 triliun) tersebut akan diumumkan Rishi Sunak pada Selasa, 23 April 2024, saat berkunjung ke Polandia.

Pernyataan itu menyebutkan, paket yang dijanjikan Rishi Sunak itu mencakup 400 kendaraan, 1.600 amunisi, dan empat juta butir amunisi.

Baca Juga: Surat Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak atas Terpilihnya Presiden RI ke 8 Prabowo Subianto

Selain itu, paket tersebut meliputi 60 kapal, sejumlah senjata maritim, serta lebih dari 1.600 rudal serang dan pertahanan udara dan Storm Shadows, rudal jelajah tepat sasaran dengan jangkauan tembak lebih dari 250 kilometer.

"Membela Ukraina melawan ambisi brutal Rusia adalah penting bagi keamanan kami dan untuk seluruh Eropa. Jika (Presiden Rusia Vladimir) Putin dibiarkan berhasil dalam perang agresi ini, dia tidak akan berhenti di perbatasan Polandia,” kata Sunak.

“Paket bantuan militer yang luar biasa ini akan memberi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan bangsanya yang pemberani lebih banyak perlengkapan yang mereka perlukan untuk mengusir Putin dan memulihkan perdamaian dan stabilitas di Eropa,” katanya.

Baca Juga: PM Inggris Rishi Sunak: Eskalasi di Timur Tengah Terkait Konflik Israel vs Iran Tidak Menguntungkan Siapa pun

Di Warsawa, Polandia, Sunak juga akan membahas keamanan Eropa dengan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk serta Sekretaris Jenderal NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) Jens Stoltenberg.

Pemberhentian Sunak berikutnya adalah Jerman untuk bertemu dengan Kanselir Olaf Scholz. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait