DECEMBER 9, 2022
Kolom

Menghitung Peluang Timnas Indonesia Bertemu Israel di Olimpiade Paris 2024

image
Witan Sulaeman (kanan) usai mencetak gol ke gawang Yordania di kualifikasi grup A Piala Asia U23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Minggu 21 April 2024. (ANTARA FOTO/HO-PSSI/mrh/rwa)

ORBITINDONESIA.COM - Keberhasilan tim nasional (Timnas) Indonesia lolos ke perempat final Piala Asia U23 menjadi satu catatan sejarah yang manis.

Dalam debutnya itu, Timnas menembus fase grup sekaligus menjaga peluang mengukir prestasi lebih tinggi lagi.

Terlebih, Piala Asia U23 2024 juga menawarkan hadiah lain, yakni tiket ke Olimpiade Paris kepada tiga tim teratas, serta satu tiket lagi yang akan diperebutkan dengan wakil Afrika lewat playoff Mei mendatang.

Dengan demikian, secara matematis, Timnas Indonesia yang akan bertanding melawan Korea Selatan di perempat final Jumat 26 April 2024 dini hari WIB,  berpeluang mengukir sejarah tampil di Olimpiade Paris.

Jika itu terwujud, Timnas Indonesia untuk kedua kalinya tampil di olimpiade setelah berpartisipasi di Olimpiade Melbourne 1956.

Empat jalan menuju Olimpiade

Dalam imajinasi paling liar, jalan terindah untuk menuju Olimpiade Paris adalah mengalahkan Korea Selatan di perempat final, menyingkirkan pemenang pertandingan Uzbekistan melawan Arab Saudi di semifinal, dan mengalahkan siapapun lawan yang dihadapi di partai final.

Jalan lain yang juga indah adalah mengalahkan Korea Selatan, memenangi pertandingan semifinal, dan kemudian takluk di final. Lagi-lagi, langkah ini tetap indah karena Timnas Indonesia berhasil tampil di final.

Skenario berikutnya adalah Indonesia mengalahkan Korea Selatan, namun kalah di semifinal, kemudian memenangi pertandingan perebutan peringkat ketiga.

Jika hal itu terwujud, Indonesia berhak berangkat ke Olimpiade Paris mendampingi dua finalis.

Sedangkan skenario terakhir adalah Indonesia mengalahkan Korea Selatan, kalah di semifinal, kalah pada pertandingan perebutan peringkat ketiga.

Dengan berstatus sebagai tim semifinalis yang kalah, Indonesia akan memainkan pertandingan playoff antarkonfederasi melawan wakil Afrika, Guinea, pada 9 Mei mendatang di Jepang.

Lolos ke Olimpiade, Israel menunggu?

Sejauh ini, 12 tim nasional sudah dipastikan lolos ke putaran final olimpiade dari lima konfederasi. Mereka adalah Prancis (tuan rumah), Amerika Serikat dan Republik Dominika (Amerika Utara, Tengah dan Karibia), Spanyol, Israel, dan Ukraina (Eropa), Maroko, Mesir, dan Mali (Afrika), Selandia Baru (Oseania), Paraguay dan Argentina (Amerika Selatan).

Pada 20 Maret 2024, undian penentuan grup telah diambil meski tim-tim peserta belum lengkap. Dengan demikian, tim-tim Asia yang masih berkompetisi di Piala Asia U23 sudah mengetahui grup mereka di Olimpiade Paris.

Dalam undian grup yang telah diambil, wakil-wakil Asia dilabeli sebagai AFC 1, AFC 2, dan AFC 3, dengan mengacu pada penampilan mereka di Piala Asia U23.

Sedangkan satu tiket Asia lain mungkin didapat jika berhasil mengalahkan Guinea di playoff antara konfederasi.

Dari undian itu, grup A dihuni pemenang pertandingan playoff antarkonfederasi Asia melawan Afrika, tuan rumah Prancis, AS, dan Selandia Baru.

Grup B ditempati oleh Argentina, Maroko, AFC 3, dan Ukraina.

Grup C diisi oleh AFC 2, Spanyol, Mesir, dan Republik Dominika, dan Grup D dihuni oleh AFC 1, Paraguay, Mali, dan Israel.

Dengan demikian, jika Indonesia lolos ke olimpiade dengan status sebagai juara Piala Asia U23 2024,  Indonesia akan berada satu grup dengan Israel.

Seandainya pun  tidak bertemu di fase grup, jika diasumsikan Indonesia bisa lolos dari fase grup, apapun grup yang dihuni Indonesia, peluang bertemu Israel tetap ada.

Israel jadi momok Indonesia

Dengan sikap politik yang dimiliki Indonesia, keberadaan Israel menjadi suatu momok. Indonesia yang menentang segala bentuk penjajahan, mengambil sikap melawan kebijakan Israel dalam merepresi Palestina.

Terkini, Israel menjadi duri bagi Indonesia yang berujung pada kegagalan Indonesia menyelenggarakan Piala Dunia U20 tahun lalu.

Berbagai gelombang penolakan terhadap kehadiran Israel di Indonesia, membuat FIFA kemudian membatalkan Piala Dunia U20 di tanah air.

Sikap kontra Indonesia kepada Israel bukan barang baru. Di kualifikasi Piala Dunia 1958, Indonesia yang tergabung di Grup 1 zona Asia-Afrika mencatatkan hasil satu kali menang (2-0) dan satu kali kalah (3-4) sewaktu melawan China. Indonesia harus memainkan dua pertandingan melawan China karena Taiwan memutuskan untuk walkout.

Akibat belum didapati pemenang dari kedua pertandingan melawan China itu, dimainkanlah pertandingan leg ketiga di Myanmar. Pertandingan di Myanmar berakhir imbang 0-0 dan Indonesia berhak melaju ke fase berikutnya karena unggul selisih gol.

Pada putaran kedua, Indonesia sudah ditunggu Israel, Sudan, dan Mesir. Dalam perkembangannya, Mesir memutuskan mengundurkan diri akibat ketegangan di Terusan Suez dengan Israel. Sedangkan Sudan menyusul mengundurkan diri karena boikot terhadap Israel dari negara-negara Arab.

Indonesia sempat membuka peluang untuk berhadapan dengan Israel, dengan syarat kedua leg pertandingan dilakukan di tempat netral. Usulan itu kemudian ditolak Israel yang bersikeras salah satu pertandingan harus dimainkan di Tel Aviv, Israel.

Sikap ngotot Israel ini membuat Indonesia pun menyusul Mesir dan Sudan untuk mengundurkan diri. Israel pun melenggang ke putaran berikutnya. ***

Oleh A Rauf Andar Adipati

 

Sumber: Antara

Berita Terkait