DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Filianingsih Hendarta: Belum Ada Pengajuan Formal Alipay oleh Ant Group ke Bank Indonesia

image
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta (kanan) berbicara dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan April 2024 di Jakarta, Rabu, 24 April 2024. ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak

ORBITINDONESIA.COM - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendarta mengatakan, belum ada pengajuan formal dari Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay, kepada BI untuk membawa Alipay sebagai salah satu penyelenggara jasa sistem pembayaran di tanah air.

"Memang secara formal ini belum ada pengajuan dari Alipay kepada Bank Indonesia sebagai penyelenggara jasa sistem pembayaran," kata Filianingsih Hendarta dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 24 April 2024.

Para pemohon yang dimaksud adalah perwakilan Ant Group, yang pemilik Alipay. Perusahaan asal China yang didirikan Jack Ma itu, kata Filianingsih Hendarta, bisa datang ke kantor Bank Indonesia untuk meminta pre-consultative meeting, guna menggali lebih dalam terkait persyaratan yang diperlukan.

Baca Juga: Duncan Clark: Alibaba, Kediaman yang Dibangun oleh Jack Ma

"Biasanya yang dilakukan oleh para pemohon itu, pemohon bisa datang ke Bank Indonesia untuk meminta pre consultative meeting. Jadi berbincang-bincang dulu dengan Bank Indonesia, apa-apa saja persyaratannya," ujar Filianingsih.

BI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) senantiasa memastikan setiap penyedia jasa pembayaran (PJP) memenuhi aspek standar keamanan sistem informasi, termasuk untuk menyediakan layanan penggunaan sistem pembayaran yang aman dan andal.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi mengajak berdiskusi dan memperkuat kemitraan salah satu raksasa teknologi finansial (tekfin) global untuk pengembangan potensi ekonomi di Indonesia.

Baca Juga: Bank Indonesia Dukung Seminar Internasional IMLF-2 yang Diadakan Satupena Sumatra Barat

Adapun perusahaan yang dimaksud ialah Ant International asal China. Dalam diskusi itu, ada tiga hal yang dibahas, yakni pembangunan fasilitas joint-lab atau laboratorium bersama, penguatan kontribusi untuk program pengembangan talenta digital lewat Digital Talent Scholarship (DTS) dan Digital Talent Academy (DTA), serta membahas tata kelola data lintas batas yang aman.

"ANT Financial Group ini bersedia untuk bekerja sama dengan Indonesia untuk mengakselerasi digital ekonomi khususnya lewat digital payment dan fintech di Indonesia," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait