DECEMBER 9, 2022
Internasional

Respons Gedung Putih Tentang Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Berbagai Universitas AS: Masa yang Amat Sulit

image
Ilustrasi - Pawai sunyi diadakan di New York City, Amerika Serikat, pada Kamis, 28 Desember 2023 untuk mengenang bayi-bayi dan anak-anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Gaza. (Anadolu)

ORBITINDONESIA.COM - Gedung Putih, kantor presiden Amerika Serikat, merespons gelombang aksi protes pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat, dengan mengatakan banyak kalangan masyarakat sedang mengalami "masa yang amat sulit".

"Kami tahu, saat ini adalah masa yang amat menyakitkan untuk berbagai komunitas," kata juru bicara Gedung Putih, Jean-Pierre, saat konferensi pers pada Rabu, 24 April 2024.

"Pejabat staf Gedung Putih saat ini ikut dalam berbagai rapat secara rutin dengan kelompok-kelompok tersebut," kata Jean-Pierre, menambahkan.

Baca Juga: Nabil Abu Rudeineh: Bantuan Militer AS ke Israel Sama Dengan Bunuh Ribuan Warga Palestina di Gaza

Ratusan mahasiswa di berbagai universitas negeri dan swasta di seantero AS tengah menggelar protes untuk menyatakan dukungan bagi Palestina.

Para mahasiswa berunjuk rasa dengan mendirikan kemah sebagai solidaritas pada aksi mahasiswa Universitas Columbia di New York, yang sudah terlebih dahulu membangun "perkemahan solidaritas Gaza" sejak pekan lalu.

Pada saat yang sama, Rektor Universitas Columbia Minouche Shafik harus menghadapi anggota Kongres AS dalam rapat dengar pendapat perihal antisemitisme.

Baca Juga: PBB Serukan Penyelidikan Kredibel Tentang Laporan Adanya Kuburan Massal di Gaza Palestina

Shafik kemudian mengizinkan Kepolisian New York City (NYPD) masuk ke area kampus untuk membubarkan perkemahan itu. Lebih dari 100 orang ditahan, sementara 15 mahasiswa diskors.

Meski demikian, banyak mahasiswa lainnya lantas melanjutkan perkemahan untuk solidaritas tersebut.

Otoritas sejumlah universitas lainnya mengikuti langkah Universitas Columbia, yaitu mengizinkan pihak kepolisian membubarkan unjuk rasa pro-Palestina oleh mahasiswa mereka.

Baca Juga: Korban Jiwa Warga Palestina di Gaza Sudah Mencapai 34.183 di Hari ke-200 Serangan Mematikan Israel

Pada Senin, 22 April 2024, sejumlah133 mahasiswa dan dosen yang berunjuk rasa di Universitas New York ditangkap polisi.

Selain itu, 47 mahasiswa pengunjuk rasa di Universitas Yale di Connecticut diamankan polisi kampus, dan tiga mahasiswa Politeknik Humboldt California ditangkap polisi.

Para mahasiswa yang berunjuk rasa menuntut almamater mereka mengecam agresi militer Israel di Jalur Gaza yang didukung AS. 

Baca Juga: Ratusan Pemukim Yahudi Dengan Dukungan Tentara Israel Serbu Masjid Ibrahim di Hebron, Palestina

Para mahasiswa juga mendesak almamater memutus investasi dengan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Israel, serta menghentikan kerja sama studi luar negeri dengan universitas di Israel.

Sedikitnya 34.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 77.000 lainnya terluka akibat serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza hingga saat ini, menurut otoritas setempat. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait