DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Nia Niscaya: Kemenparekraf Bantah Terjadi Overtourism di Bali, Cuma Distribusi Wisatawan yang Kurang Merata

image
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya memberi paparan dalam "The Weekly Brief with Sandi Uno" (WBSU) di Jakarta, Senin, 29 April 2024. ANTARA/Putu Indah Savitri

ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membantah terjadi overtourism atau wisatawan berlebih di Bali dari sisi statistik, dan menyatakan permasalahannya berada di distribusi wisatawan yang kurang merata.

“Rasanya, kalau dibilang overtourism di Bali, dari sisi statistiknya, nampaknya belum,” ujar Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya dalam "The Weekly Brief with Sandi Uno" (WBSU), di Jakarta, Senin, 29 April 2024.

Nia Niscaya memaparkan, pada 2019, dari 16,11 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia, sebanyak 6,3 juta wisatawan mancanegara mengunjungi Bali.

Baca Juga: Ratusan Pelajar SMP Negeri Dikerahkan Bersihkan Objek Wisata Pantai di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat

“Bagaimana dengan 2023? Dari total 11,68 juta secara nasional, ke Bali-nya 5,2 juta. Persentasenya kelihatan. Belum kembali ke masa pra-pandemi,” kata Nia.

Lebih lanjut, ia juga memaparkan bahwa wisatawan nusantara ke Bali pada 2019 sebanyak 10,5 juta orang. Pada 2023, kata dia lagi, sebanyak 9,8 juta wisatawan.

“Jadi, kalau dari sisi statistik, nampaknya belum overtourism. Tetapi, mungkin ada faktor penyebaran yang konsentrasinya di selatan,” ujar Nia.

Baca Juga: Penjabat Gubernur Hasanuddin: Kejuaraan Golf Internasional Jadi Sarana Promosi Wisata Sumatra Utara

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan pemerataan kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara, ke beberapa kawasan pariwisata.

“Kami di Bali sudah menyusun pola perjalanan, travel pattern, untuk bagaimana kami akan distribusikan wisatawan. Kami arahkan untuk ke Bali Utara, Bali Timur, maupun Bali Barat, sehingga kesan overtourism itu tidak ada,” kata Tjok Bagus.

Adapun sejumlah upaya yang pemerintah lakukan adalah membenahi atraksi pariwisata di sisi lain Bali, seperti membenahi Pura Besakih yang berlokasi di Kabupaten Karangasem (Bali Timur), membangun menara Turyapada di Kabupaten Buleleng (Bali Utara), hingga pembangunan tol dari Bali Barat menuju Mengwi, Kabupaten Badung.

Baca Juga: Sandiaga Uno: Peran Perempuan dan Kesetaraan Gender Jadi Perhatian Dalam Konferensi PBB Tentang Pariwisata 

“Mudah-mudahan, dengan atraksi yang sudah kami buat dan ada beberapa atraksi yang pembenahan-pembenahan, termasuk aksesibilitas, overtourism ini bisa kita minimalisir,” ujar Tjok Bagus. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait