DECEMBER 9, 2022
Internasional

Mesir Ungkap Proposal Baru untuk Gencatan Senjata di Gaza, Minta Israel dan Hamas Merespons

image
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry. (ANTARA/Anadolu)

ORBITINDONESIA.COM - Mesir mengungkap adanya proposal baru untuk gencatan senjata di Jalur Gaza, yang diblokade Israel untuk membalas serangan kelompok pejuang Hamas Palestina.

“Ada usulan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Arab Saudi, Senin, 29 April 2024.

Tanpa menjelaskan lebih lanjut, Menlu Mesir ini mengatakan telah meminta Hamas dan Israel untuk mempelajari proposal tersebut.

Baca Juga: Parlemen Arab Menyerukan Investigasi Internasional Atas Kejahatan Israel Terhadap Warga Sipil di Gaza

“Kita harus mengakhiri krisis yang sedang berlangsung di Gaza untuk menyelesaikan masalah Palestina,” kata Shoukry.

Menlu Mesir itu menegaskan kembali penolakan Kairo terhadap operasi militer Israel di Rafah, yang merupakan rumah bagi lebih dari 1,4 juta pengungsi Palestina. “Kami menekankan perlunya menghindari bencana kemanusiaan terhadap warga sipil,” ujarnya.

Delegasi intelijen Mesir mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Israel pada Jumat, 26 April 2024 untuk membahas usulan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Baca Juga: World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza, Sesudah 7 Pekerjanya Terbunuh Dalam Serangan Israel

Proposal baru tersebut mencakup kesediaan Israel untuk membahas “pemulihan ketenangan secara berkelanjutan” di Gaza setelah pembebasan awal sandera atas dasar kemanusiaan, kata dua pejabat Israel kepada situs berita Axios.

Delegasi Hamas dijadwalkan mengunjungi Mesir pada Senin untuk menyampaikan tanggapannya terhadap proposal gencatan senjata.

Delegasi Israel juga diperkirakan akan mengunjungi Mesir pada Selasa, 30 April 2024, untuk melakukan negosiasi tidak langsung dengan Hamas mengenai gencatan senjata di Gaza, demikian laporan lembaga penyiaran publik KAN.

Baca Juga: Israel Persiapkan Kedubesnya Jika ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Atas Kejahatan Perang di Gaza

Hamas diperkirakan menyandera lebih dari 130 warga Israel, sementara Tel Aviv menahan lebih dari 9.100 warga Palestina di penjara-penjaranya.

Hamas menuntut diakhirinya serangan mematikan Israel di Jalur Gaza dan penarikan pasukan Israel dari wilayah tersebut untuk kesepakatan pertukaran sandera-tahanan dengan Tel Aviv.

Kesepakatan sebelumnya pada November 2023 mencakup pembebasan 81 warga Israel dan 24 warga asing dengan imbalan 240 warga Palestina, termasuk 71 wanita dan 169 anak-anak. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait