DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Badan Geologi Bantah Pulau Tagulandang di Sulawesi Utara Tenggelam Akibat Erupsi Gunung Ruang

image
Foto Arsip - Sejumlah pengungsi dari Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara diangkut menggunakan Kapal TNI AL (KRI Kakap 811) saat kepulan asap keluar dari puncak Gunung Ruang, Sabtu, 20 April 2024 (ANTARA/HO-TNI AL)

ORBITINDONESIA.COM - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral membantah informasi yang menyatakan bahwa Pulau Tagulandang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara akan tenggelam akibat erupsi Gunung Ruang.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024 mengatakan, informasi yang memuat narasi akan tenggelamnya Pulau Tagulandang mencuat menjadi konsumsi publik seiring terjadi rentetan erupsi Gunung Ruang pada 17 April dan 30 April 2024.

Badan Geologi menegaskan, informasi itu tidak benar atau bohong dan telah meresahkan masyarakat, khususnya penduduk di Pulau Tagulandang yang saat ini sedang menghadapi dampak bencana.

Baca Juga: Pasca Erupsi Gunung Ruang, Kasdam XIII Lepas Keberangkatan Satgas Bakti TNI ke Tagulandang, Sulawesi Utara

Merespons hal tersebut, Wafid meminta masyarakat untuk tetap tenang dengan tidak termakan oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan seperti itu.

Pihaknya telah menyiapkan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat untuk mengetahui kabar seputar perkembangan aktivitas Gunung Ruang. Mulai dari informasi digital melalui aplikasi MAGMA Indonesia, dan laman internet PVMBG.

Termasuk juga telah menyiagakan para petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ruang di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Sitaro dan petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung, Jawa Barat untuk melayani kebutuhan informasi kepada masyarakat.

Baca Juga: Aktivitas Vulkanik Gunung Ruang Kembali Meningkat, Status Level III Siaga Dinaikkan Jadi Level IV Awas

Diketahui, Informasi terbaru dari tim Badan Geologi melaporkan aktivitas Gunung Ruang masih tinggi sebagaimana hasil dari pengamatan yang dilakukan pada Jumat, 3 Mei 2024 malam.

Dalam pengamatan tersebut tim Badan Geologi masih merekam gempa letusan, gempa vulkanik dangkal, dalam dan gempa tektonik jauh, serta tremor menerus dengan energi yang relatif kecil.

Kemudian, pengamatan secara visual juga masih didapati asap kawah berwarna putih-kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi pada kisaran 100-300 meter dari puncak kawah.

Baca Juga: Informasi Penerbangan: Tujuh Bandara di Sekitar Wilayah Sulawesi Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang

Atas kondisi tersebut sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan pihaknya menargetkan semua warga Tagulandang yang bermukim pada radius tujuh kilometer dari puncak Gunung Ruang harus segera dievakuasi menuju tempat pengungsian di luar pulau itu.

Data terakhir dari BNPB setidaknya saat ini tersisa 5.719 dari 12 ribuan orang warga Tagulandang masih tertinggal dan setidaknya sampai dengan hari Minggu, 5 Mei 2024 semua harus dievakuasi ke pengungsian. ***

Berita Terkait