DECEMBER 9, 2022
Internasional

Senator Amerika Serikat Ancam Sanksi ke ICC Bila Perintahkan Menangkap Benjamin Netanyahu

image
Benjamin Netanyahu (Foto: antara)

ORBITINDONESIA.COM - Beberapa senator Amerika Serikat mengancam akan menjatuhkan sanksi keras kepada Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan jaksanya, Karim Ahmad Khan, apabila menerbitkan perintah penangkapan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Mahkamah tersebut sekarang ini tengah menyelidiki dugaan kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel kepada rakyat Palestina di Jalur Gaza.

"Kami hendak menanggapi laporan yang menyatakan bahwa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) kemungkinan akan mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional terhadap perdana menteri Benjamin Netanyahu dan pejabat Israel lainnya," demikian menurut isi surat mereka kepada ICC.

"Tindakan tersebut tidak sah dan tidak memiliki dasar hukum, dan apabila dilaksanakan, akan menimbulkan sanksi yang berat terhadap Anda dan institusi Anda," ujar surat itu, sebagaimana diumumkan Senator Katie Boyd Britt.

Selain oleh Britt, surat yang dipublikasikan media Politico pada Senin 6 Mei 2024 itu turut ditandatangani oleh Senator Tom Cotton, Mitch McConnell, Marsha Blackburn, Ted Budd, Kevin Cramer, Ted Cruz, Bill Hagerty, Pete Ricketts, Marco Rubio, Rick Scott dan Tim Scott.

Para senator yang semuanya berasal dari Partai Republik tersebut menganggap agresi Israel di Jalur Gaza adalah tindakan membela diri yang dapat dibenarkan.

Oleh karena itu, mereka mengecam ICC yang diduga akan mengeluarkan perintah penangkapan.

"Menerbitkan perintah penangkapan terhadap pimpinan Israel, selain tidak dapat dibenarkan, juga akan menunjukkan kemunafikan dan standar ganda organisasi Anda," demikian surat tersebut.

Pekan lalu, media Amerika melaporkan bahwa ICC kemungkinan akan segera mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada pejabat Israel yang terdiri dari Benjamin Netanyahu, menteri pertahanan Yoav Gallant, dan petinggi Angkatan Bersenjata Israel. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait