DECEMBER 9, 2022
Internasional

PM Banglades Sheikh Hasina Minta Organisasi Pengungsi IOM Cari Sumber Dana Baru untuk Warga Rohingya

image
Arsip foto - Sejumlah pengungsi Rohingya beraktifitas di Kamp Pengungsian Ukhia, Cox Bazar, Bangladesh, Kamis, 28 September 2017. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/aa.)

ORBITINDONESIA.COM - Perdana Menteri Banglades Sheikh Hasina pada Selasa, 7 Mei 2024, meminta organisasi pengungsi untuk mencari sumber pendanaan baru bagi warga Rohingya yang tinggal di negara Asia Selatan itu.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) harus "mencari mitra baru untuk menambah lebih banyak dana yang mendukung Rohingya di Banglades karena dana untuk warga Myanmar yang mengungsi itu telah berkurang," sebut Sheikh Hasina kepada Direktur Jenderal IOM Amy Pope pada pertemuan di ibukota Dhaka.

Perdana Menteri Sheikh Hasina juga meminta IOM untuk membantu merelokasi warga Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Juga: Junaidi Rasyid: Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Pindahkan Pengungsi Etnis Rohingya ke Kantor Bupati di Meulaboh

Pulau kecil Bhasan Char muncul dari Teluk Benggala pada 2006 dan berjarak sekitar 30 kilometer dari daratan utama.

Mayoritas Rohingya yang tinggal di Banglades mengungsi akibat tindakan keras militer yang brutal di Rakhine, Myanmar pada 2017.

Sebagian besar dari mereka tinggal di kamp yang penuh sesak di Cox's Bazar, namun sejak akhir 2020 sekitar 35.000 jiwa telah direlokasi ke pulau kecil Bhasan Char.

Baca Juga: Akibat Konflik di Myanmar, Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar dan Banglades

Ketua IOM bertemu Hasina setelah mengunjungi kamp pengungsi Cox's Bazar pada Senin, 6 Mei 2024.

Tahun lalu, dana ransum bagi Rohingya dipotong menjadi $8 (Rp 128 ribu) dari sebelumnya $12 (Rp 193 ribu) per kepala per bulan -- kurang dari 10 sen (Rp 1.600) per sekali makan.

Pemotongan dana ransum tersebut berdampak pada sekitar 1 juta pengungsi yang masih bergantung pada bantuan dengan tidak adanya kesempatan untuk bekerja untuk menafkahi diri mereka, menurut PBB di Banglades. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait