Puisi Rosadi Jamani: Tewas dalam Pembebasan
ORBITINDONESIA.COM - Dalam gelapnya malam, rudal meluncur,
Mengoyak langit Teheran yang bisu.
Pukul dua dini hari, waktu berhenti,
Ismail Haniyeh, sang pemimpin, tak lagi bernyawa.
Oh, Ismail, putra Palestina pemberani,
Dalam bisikan doa, kau terlahir.
Kepala biro politik, sosok penting,
Kini tergeletak tanpa daya, tubuh terbujur kaku.
Kemarahan menggelegak di dada,
Bagai api yang membakar harapan.
Kenapa harus kau, Ismail,
Yang menjadi korban serangan mematikan ini?
Di bawah langit Teheran yang menangis,
Kau hadir dalam seremoni terakhir,
Pelantikan presiden, momen akhirmu,
Kini kau tinggalkan dunia ini.
Kesedihan merajam hati kami,
Amarah berkecamuk, tak terpadamkan.
Kehilanganmu, Ismail, tak termaafkan,
Darahmu mengalir, menjadi saksi bisu.
Oh, Tuhan, mengapa keadilan seolah buta,
Ketika nyawa seorang pejuang dicabut paksa?
Ismail Haniyeh, nama yang abadi,
Dalam perjuangan dan kenangan, kau tetap hidup.
Di setiap peluru yang ditembakkan,
Ada harapan yang tetap hidup,
Bahwa suatu hari, kedamaian akan datang,
Dan pengorbananmu, Ismail, tak sia-sia.
Pontianak, 31 Juli 2024
Rosadi Jamani