Bonus Demografi dan Hustle Culture: Peluang atau Ancaman?

ORBITINDONESIA.COM – Indonesia tengah menikmati bonus demografi dengan mayoritas penduduk usia produktif. Namun, fenomena hustle culture mengintai, membayangi potensi gemilang ini.

Bonus demografi memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Namun, generasi milenial yang mendominasi angkatan kerja rentan terhadap kerja berlebihan atau hustle culture. Fenomena ini, meski dapat meningkatkan produktivitas, juga menimbulkan risiko kesehatan dan ketidakseimbangan hidup.

Hustle culture adalah gaya hidup yang menempatkan kerja keras di atas segalanya, seringkali mengabaikan waktu istirahat. Berdasarkan data BPS, sebagian besar pekerja di Indonesia bekerja lebih dari 40 jam per minggu. Kondisi ini diperparah oleh tekanan sosial untuk sukses cepat, diperkuat oleh cerita sukses tokoh-tokoh muda.

Fenomena hustle culture bukan hanya tentang kerja keras. Ini menciptakan ilusi sukses yang mengorbankan kesehatan mental dan fisik. Perusahaan dan pemerintah harus mengambil langkah-langkah untuk melindungi pekerja dari dampak negatif budaya ini. Pekerja perlu menyadari pentingnya keseimbangan hidup.

Hustle culture dapat menjadi pedang bermata dua bagi bonus demografi Indonesia. Jika tidak dikelola dengan bijak, potensi besar ini bisa tergerus oleh burnout dan ketidakpuasan. Penting bagi semua pihak untuk menemukan keseimbangan antara kerja keras dan kesehatan. Apakah kita siap menghadapinya?

(Orbit dari berbagai sumber, 21 Agustus 2025)