Mengurai Kebijakan Kembali ke Kantor: Antara Efisiensi dan Otoritas

ORBITINDONESIA.COM – Di tengah polemik kebijakan kembali bekerja di kantor, muncul pertanyaan: apakah ini murni soal produktivitas atau sekadar kekuasaan?

Sejak pandemi, banyak perusahaan mengadopsi model kerja hybrid. Namun, kini ada tren baru yang memaksa pekerja kembali ke kantor secara penuh. Kebijakan ini menimbulkan debat, apakah benar-benar meningkatkan produktivitas atau justru mengabaikan kenyamanan karyawan.

Data menunjukkan bahwa produktivitas tidak selalu berbanding lurus dengan kehadiran fisik. Beberapa perusahaan berpendapat bahwa kehadiran di kantor penting untuk budaya organisasi dan kolaborasi. Namun, penelitian Microsoft dan McKinsey menunjukkan bahwa model hybrid juga bisa efektif dalam mendukung kerja mendalam dan fleksibilitas.

Kritik terhadap kebijakan ini menyoroti bahwa banyak keputusan didasari oleh kebutuhan untuk mengontrol dan mengawasi, bukan berdasarkan data produktivitas. Ada juga dugaan bahwa ini adalah strategi untuk mendorong pengunduran diri sukarela guna mengurangi biaya.

Pada akhirnya, apakah kebijakan kembali ke kantor ini benar-benar tentang peningkatan produktivitas? Ataukah kita hanya menyaksikan permainan kekuasaan dalam manajemen? Pertanyaan ini tetap menjadi refleksi bagi banyak perusahaan di era pasca-pandemi.

(Orbit dari berbagai sumber, 22 Agustus 2025)