Neuroinklusivitas: Membangun Lingkungan Kerja yang Lebih Manusiawi
ORBITINDONESIA.COM – Bayangkan tempat kerja di mana setiap individu, baik neurodivergen maupun neurotipikal, dapat berkembang dengan optimal. Itulah inti dari neuroinklusivitas, sebuah konsep yang semakin mendapatkan perhatian di dunia kerja modern.
Di Inggris, sekitar satu dari lima orang dewasa memiliki kondisi neurodivergen seperti autisme, ADHD, atau disleksia. Meski demikian, banyak lingkungan kerja yang belum sepenuhnya mendukung keberagaman cara kerja otak ini. Akibatnya, potensi besar dari pekerja neurodivergen sering kali terabaikan.
Dalam lingkungan kerja yang neuroinklusif, keamanan psikologis menjadi fondasi utama. Ini berarti menciptakan ruang di mana karyawan tidak merasa takut untuk mengekspresikan diri mereka. Menurut Iain Preston, seorang pemimpin adland dan duta neurodivergen, budaya kerja seperti ini adalah tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan untuk benar-benar menerapkan inklusivitas.
Memang, membangun budaya kerja neuroinklusif membutuhkan usaha dan kesadaran yang tinggi. Namun, manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh individu neurodivergen, tetapi juga oleh seluruh tim. Dengan memahami kebutuhan karyawan neurodivergen, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi secara keseluruhan.
Neuroinklusivitas bukanlah sekadar tren, melainkan langkah menuju masa depan kerja yang lebih adil dan efektif. Apakah organisasi Anda siap untuk menghadapi tantangan ini dan memetik manfaatnya? (Orbit dari berbagai sumber, 25 Agustus 2025)