Konsekuensi Portofolio Terkonsentrasi: Risiko atau Peluang?
ORBITINDONESIA.COM – Warren Buffett pernah menyatakan bahwa diversifikasi adalah perlindungan terhadap ketidaktahuan, namun apakah portofolio terkonsentrasi benar-benar menjanjikan keuntungan yang lebih tinggi?
Kepercayaan pada portofolio terkonsentrasi telah lama dianut oleh investor sukses seperti John Maynard Keynes dan Warren Buffett. Mereka berargumen bahwa fokus pada sejumlah kecil saham dapat mendatangkan keuntungan besar. Namun, fakta bahwa portofolio terkonsentrasi seringkali berakhir dengan kerugian besar menunjukkan bahwa strategi ini penuh risiko.
Data menunjukkan bahwa portofolio terkonsentrasi, meskipun kadang menghasilkan keuntungan besar, lebih sering berakhir dengan kerugian signifikan. Sebagai contoh, hedge fund terbaik tahun 2024 yang hanya memegang lima saham, sebelumnya mengalami kerugian 77% pada tahun 2022. Studi juga mengindikasikan bahwa manajer dengan portofolio terkonsentrasi tidak secara konsisten mengungguli pasar.
Portofolio terkonsentrasi sering didorong oleh kesombongan dan ilusi kontrol para manajer. Mereka percaya bahwa penelitian mendalam mereka menjamin kesuksesan. Namun, kenyataannya adalah bahwa volatilitas dan unsur kebetulan tetap menjadi faktor dominan. Kisah-kisah seperti Cathie Wood dan ARK Investment memperlihatkan bahwa keyakinan tanpa dasar yang kuat dapat berujung pada kehancuran finansial.
Portofolio terkonsentrasi mungkin menggoda dengan iming-iming keuntungan besar, tetapi sejarah menunjukkan bahwa diversifikasi tetap menjadi strategi yang lebih aman. Investor harus berhati-hati dan belajar dari kegagalan masa lalu. Akankah kita terus terbuai oleh mitos keberanian dalam investasi atau memilih kebijaksanaan melalui diversifikasi?
(Orbit dari berbagai sumber, 30 Agustus 2025)