Ultimatum Kerja Ekstrem di Startup AI San Francisco
ORBITINDONESIA.COM – Di tengah hiruk-pikuk industri AI, CEO Cognition berikan ultimatum kerja keras kepada karyawan baru, menjadi sorotan utama.
Setelah mengakuisisi startup AI Windsurf, Cognition mengguncang industri dengan kebijakan ekstremnya. CEO Scott Wu menawarkan buyout kepada ratusan karyawan baru, menantang mereka memilih antara kerja keras atau meninggalkan perusahaan dengan kompensasi menarik. Kebijakan ini mengundang perhatian dan pertanyaan tentang budaya kerja di dunia teknologi yang kompetitif.
Fenomena ini mencerminkan persaingan ketat di industri AI, di mana kecepatan dan dedikasi tinggi menjadi kunci sukses. Dengan teknologi AI yang berkembang pesat, banyak startup mengadopsi budaya kerja tanpa kompromi demi mencapai terobosan revolusioner. Namun, pendekatan ini menimbulkan debat tentang keseimbangan hidup-kerja dan dampaknya pada kesejahteraan karyawan.
Dalam pandangan Wu, intensitas kerja yang tinggi adalah syarat mutlak untuk bertahan di industri AI. Namun, pendekatan ini bisa menjadi pedang bermata dua. Sementara keberhasilan finansial dan kepuasan kerja bisa dicapai, risiko kehilangan bakat karena tuntutan yang berlebihan juga sangat nyata. Apakah keuntungan jangka panjang sepadan dengan pengorbanan pribadi yang dituntut?
Keputusan Wu untuk menekankan budaya kerja ekstrem memicu refleksi tentang nilai-nilai yang seharusnya dipegang perusahaan teknologi. Apakah inovasi dan keuntungan harus selalu mengorbankan kesejahteraan individu? Atau, mungkinkah jalan tengah yang menguntungkan semua pihak? Pertanyaan-pertanyaan ini penting untuk masa depan industri AI.
(Orbit dari berbagai sumber, 2 September 2025)