Meningkatnya Ketergantungan Milenial pada Kartu Kredit dan Konseling Utang

ORBITINDONESIA.COM – Jaclyn McCann, seorang warga Pittsburgh, tidak pernah membayangkan bahwa operasi gigi senilai $6,000 dan kepindahan yang mahal akan menjebaknya dalam utang kredit sebesar $10,000.

Biaya tak terduga seperti perbaikan mobil atau alat rumah tangga yang rusak seringkali membuat konsumen tergantung pada kartu kredit untuk menutup celah anggaran. Tren ini semakin terlihat di kalangan milenial yang menghadapi peningkatan utang kartu kredit, pinjaman pelajar, dan tagihan medis.

Menurut Money Management International (MMI), lembaga konseling utang nirlaba, milenial berusia 25 hingga 44 tahun kini merupakan 43% dari klien baru mereka yang mencari bantuan konseling utang, dengan 47% di antaranya mengidentifikasi utang kartu kredit sebagai masalah utama.

Thomas Nitzche, pakar utang konsumen di MMI, menjelaskan bahwa meskipun kartu kredit adalah alat yang dikenal untuk mengelola kekurangan anggaran, utang ini dapat dengan cepat menjadi tidak terkendali. Melalui bantuan MMI, McCann berhasil menurunkan suku bunga menjadi 10%, yang memungkinkannya melunasi utang dengan lebih efektif.

Mengelola keuangan pribadi adalah perjalanan yang harus dihadapi setiap orang dengan cermat. Refleksi dari pengalaman Jaclyn McCann menunjukkan bahwa meskipun jebakan utang bisa datang tiba-tiba, ada jalan keluar melalui kesadaran finansial dan dukungan yang tepat. Bagaimana kita bisa lebih proaktif dalam mengelola keuangan kita di masa depan?