Kreativitas Gen Z: Strategi Baru Branding Digital
ORBITINDONESIA.COM – Ketika ancaman larangan TikTok memicu eksodus besar-besaran ke platform lain, Zaria Parvez dari Duolingo melihat peluang emas. Dengan menggabungkan bahasa Mandarin dan slang Gen Z, dia mengubah krisis menjadi sorotan viral.
Dalam dunia digital yang cepat berubah, perusahaan harus beradaptasi dengan tren media sosial terkini. TikTok, sebagai salah satu platform terbesar, menghadapi ancaman larangan yang mendorong pengguna mencari alternatif. Peralihan ini membuka peluang bagi brand untuk berinovasi dalam strategi pemasaran mereka.
Strategi Zaria Parvez di Duolingo menekankan pentingnya menggabungkan budaya populer dan pemasaran produk. Dengan mengajarkan slang Gen Z dalam konteks belajar bahasa, Duolingo berhasil menarik perhatian dan meningkatkan keterlibatan pengguna. Pendekatan ini menunjukkan bahwa pemahaman mendalam tentang audiens dapat mengubah tantangan menjadi peluang emas.
Angelica Song dari YouTube menyoroti pentingnya keseimbangan antara keaslian dan strategi di tempat kerja. Dia mengedepankan bahwa memahami kapan harus mematuhi norma dan kapan harus mempertanyakan mereka adalah kunci sukses. Pendekatan ini membantu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung ekspresi diri sambil tetap fokus pada tujuan perusahaan.
Pergeseran strategi pemasaran digital ini menunjukkan bahwa kreativitas dan pemahaman audiens adalah kunci untuk bertahan dalam era media sosial yang dinamis. Bagaimana perusahaan lain dapat belajar dari pendekatan inovatif ini untuk memanfaatkan momen krisis sebagai peluang pertumbuhan?
(Orbit dari berbagai sumber, 6 September 2025)