Sutradara Norwegia, Joachim Trier Tolak Uang Hollywood Karena Sistem di Hollywood Tak Masuk Akal

ORBITINDONESIA.COM - Joachim Trier, sutradara asal Norwegia yang membuat film 'The Worst Person in the World' dan film terbarunya, 'Sentimental Value' saat ini sedang mendapat banyak perhatian pelaku industri Hollywood karena film-filmnya yang selalu langganan panen piala di berbagai festival film dunia.

Joachim Trier pun bercerita pengalaman nya saat diminta untuk bekerjasama dengan studio film Hollywood saat melakukan sesi tanya jawab di San Sebastian Film Festival setelah pemutaran film 'Sentimental Value'.

Joachim Trier menyebut bahwa industri film Hollywood menurutnya industri film paling tidak masuk akal yang pernah ia temui sepanjang karir nya membuat film sejak 2006 dan ia pun mengaku, angka gaji yang ditawarkan sangat sangat besar sekali, bisa untuk membiayai hidup tanpa bekerja selama 2-3 tahunan, namun ia tolak karena sistemnya.

Dari pengalamannya, di Hollywood selalu memperkerjakan seorang sutradara untuk menggarap sebuah film, saat filmnya selesai diproduksi, sutradara tak di izinkan untuk ke ruang editing untuk memberi masukan sedikitpun, semua keputusan editing ada di tangan yang membiayai seluruh film yang sama sekali tak ikut shooting filmnya.

Menurutnya, final cut dari sutradara itu penting, karena sutradara yang punya visi dan tau bagaimana menjahit filmnya menjadi bagus sesuai keinginan nya, mengingat tanggung jawab seorang sutradara adalah membuat dan menyampaikan sebuah pesan dalam film, bagaimana caranya sutradara bisa menyampaikan pesan ke penonton kalo dalam proses menjahit pesan nya ia dilarang ikut?

Joachim Trier pun kaget setelah banyak bertemu sutradara yang bekerja di Hollywood memang mengalami hal ini dan ternyata, hal ini dinormalisasi di Hollywood dan 90 persen di Hollywood sampai hari ini masih melakukan hal tersebut.

Untuk bisa mendapatkan final cut dan kontrol kreatif sutradara pun sulit sekali, seorang sutradara harus punya nama yang sangat besar seperti Christopher Nolan salah satunya dan punya nama pun tak cukup, ia juga harus andil memberikan pendanaan di filmnya, jika ia tak punya saham di filmnya, sebesar apapun namanya, maka si sutradara masih akan kesulitan punya suara dalam proses pasca produksi

Bahkan jika ingat, Zack Snyder yang namanya sebesar itupun masih kesulitan melawan Warner Bros untuk mendapatkan Director Cut nya saat menggarap film 'Justice League'.

Joachim Trier pun merasa bersyukur karena selama karirnya, ia selalu didanai oleh rumah produksi Eropa yang sistemnya selalu memberikan kontrol kreatif sepenuhnya kepada sutradara sampai ke pasca produksi dan bahkan ke marketing, jika sutradara ingin ikut memberi ide dalam marketing.

(Sumber: Moviezy) ***