Tren Menakutkan: Penembak Jarak Jauh Sasar Politisi dan Penegak Hukum
ORBITINDONESIA.COM – Penembakan dengan gaya sniper di kantor ICE Dallas baru-baru ini menambah deretan insiden serupa yang mengincar tokoh politik dan aparat dari kejauhan.
Kejadian ini merupakan bagian dari tren menakutkan yang menyasar politisi, polisi, dan lainnya dari jarak jauh. Sejak percobaan pembunuhan terhadap Presiden Donald Trump pada Juli 2024, serangkaian insiden serupa terjadi, termasuk penembakan yang menewaskan aktivis konservatif Charlie Kirk.
Penembakan di Dallas ini menunjukkan perencanaan yang matang dengan motif menimbulkan teror. Tren ini sejalan dengan meningkatnya serangan terhadap penegak hukum dan tokoh publik, yang kini menghadapi ancaman baru dari penembak jarak jauh. Insiden seperti ini menimbulkan tantangan besar bagi aparat keamanan.
Mantan agen Secret Service, Don Mihalek, menyatakan bahwa insiden di Butler, Pennsylvania, menjadi inspirasi bagi pelaku lainnya. Jesse Hambrick, ahli kontra-sniper, menekankan bahaya yang dihadapi aparat ketika pelaku tidak takut kehilangan nyawa mereka sendiri. Ancaman ini memerlukan evaluasi ulang terhadap taktik keamanan.
Tren ini memaksa kita untuk merenungkan langkah apa yang harus diambil untuk melindungi masyarakat. Apakah penggunaan teknologi seperti drone dapat menjadi solusi? Keamanan harus menjadi prioritas utama, dan kerjasama antara penegak hukum dan masyarakat perlu ditingkatkan untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.
(Orbit dari berbagai sumber, 27 September 2025)