Ketika Rajin Bekerja Menjadi Pertanda Burnout
ORBITINDONESIA.COM – Di era produktivitas yang tinggi, rajin bekerja bisa jadi bukan tanda dedikasi melainkan gejala burnout yang mengintai.
Burnout adalah fenomena yang kian marak di dunia kerja modern. Banyak yang mengira rajin bekerja adalah cerminan komitmen, padahal bisa jadi alarm bagi kesehatan mental. Menurut WHO, burnout adalah sindrom akibat stres kronis di tempat kerja yang belum berhasil dikelola.
Tren menunjukkan peningkatan kasus burnout seiring meningkatnya tuntutan kerja. Penelitian dari Gallup menunjukkan 76% pekerja mengalami burnout setidaknya sekali dalam karier mereka. Ini berdampak pada produktivitas dan kesehatan mental. Data tersebut mengungkap pentingnya pemahaman lebih dalam terkait batasan antara kerja keras dan kesehatan.
Opini publik cenderung memandang kerja keras sebagai nilai positif. Namun, tanpa disadari, ini bisa mengaburkan garis antara produktivitas dan overwork. Perlu ada keseimbangan agar produktivitas tidak mengorbankan kesehatan. Kesadaran akan batasan diri adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental di tengah tekanan kerja.
Merenungkan kembali arti dari rajin bekerja dapat membuka mata kita akan pentingnya menjaga keseimbangan. Apakah kita sudah cukup mengenali batasan diri? Menghargai diri sendiri dan mengutamakan kesehatan mental adalah langkah bijak menuju produktivitas yang berkelanjutan.
(Orbit dari berbagai sumber, 30 September 2025)