Puisi Hendraone Habang: Sajak Penjual Buah
ORBITINDONESIA.COM - Berikut puisi tak terbantah
Seperti pantun memuat kisah
Menguntai kata bersajak meriah
Lantunkan irama dengan gagah
Semoga netizen tak salah kaprah
Akibat bait-bait yang tak tentu arah
Karya sastra yang tak begitu indah
Bagai pedang yang tak diasah
Dimulai dengan cerita penjual buah
Penjual hanya mengharapkan upah
Demi sedikit, yang disebut rupiah
Teruntuk penantian mereka yang di rumah
Berjualan tak sambil berkemah
Meskipun jualan pesaing lebih murah
Yakin memulai hari dengan bismillah
Pegang busur lesatkan anak panah
Usaha ini adalah ibadah
Senantiasa berdo'a dan mencari berkah
Berlindung dari segala bentuk sikap pongah
Serta menjauhkan diri dari sifat serakah
Bermula bukan dari tengah
Berlari mengejar hingga terengah-engah
Fokus dengan tujuan tanpa lengah
Daya upaya semua tercurah
Penjual tunduk pada perintah
Biasa dikenal dengan titah
Simpan semua rasa gundah
Buang jauh pikiran yang resah
Ini hanya sepenggal kisah
Menyirat makna penjual buah
Agar dapat diambil hikmah
Karena semua akan musnah
Kelak diceritakan kembali sebagai sejarah
Peradaban ini menoreh luka tak berdarah
Hitung dengan cermat setiap langkah
Jangan mudah puas dengan wajah sumringah
Tak semua apel itu renyah
Bersihkan nangka dari getah
Tak semua yang matang itu merah
Sulit mencari delima yang merekah
Demikian sekelumit fakta tentang buah
Yang dibungkus dalam sebuah kisah
Agar dapat ditarik hikmah
Berserah dirilah pada Allah
hendraone habang ***