Jack E.L.Tobing: Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045
Oleh Jack E.L. Tobing*
ORBITINDONESIA.COM - Tahun 2045 menandai 100 tahun kemerdekaan Indonesia, yang dikenal luas dengan sebutan Indonesia Emas. Tonggak ini ditandai oleh kehadiran visi, misi, dan program pembangunan nasional yang telah dijalankan oleh pemerintah sejak periode 2014–2019 (Perubahan Menuju Indonesia Maju), 2019–2024 (Indonesia Maju di Jalan Perubahan), dan dilanjutkan 2024–2029 (Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas).
Visi, misi, dan program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah sejak 2014 hingga 2029 bersifat berkesinambungan. Pembangunan ini harus terus berlanjut pada periode 2029–2034, 2034–2039, hingga 2039–2044—setahun sebelum perayaan Indonesia Emas 2045.
Setelah tahun 2045, memasuki abad kedua kemerdekaan, visi, misi, dan program pembangunan Indonesia harus diarahkan untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara termaju di dunia.
Melihat peta kemajuan negara-negara terdepan di dunia saat ini (tahun 2025), kelompok negara G20 dan G7 menjadi tolok ukur atau parameter dalam menilai status “negara maju” dan “negara termaju”.
Posisi Indonesia di antara negara-negara G20 dan G7 dapat dilihat dari kondisi serta arah perkembangan berbagai bidang saat ini, perkiraan kemajuan di masa mendatang, dan keberlanjutan pembangunan yang sedang berjalan.
Proses pembangunan dan dinamika kemajuan Indonesia sejak kemerdekaan hingga kini ditandai oleh stabilitas yang dinamis di tengah perubahan sosial-politik, sosial-ekonomi, dan sosial-budaya. Semua itu didukung oleh stabilitas keamanan dan dinamika pertahanan yang mampu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), guna memenuhi standar negara maju dan menuju negara termaju.
Menjadi negara maju dan kemudian negara termaju sangat ditentukan oleh kemajuan pembangunan sumber daya manusia (SDM) serta pemanfaatan sumber daya alam (SDA) sebesar-besarnya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Hal ini mencakup penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan pembangunan menuju Indonesia Maju sebagai salah satu negara termaju di dunia.
Pada tahun 2045, tepat satu abad Indonesia merdeka, generasi penerus—yang disebut Generasi Emas Indonesia—akan memikul tanggung jawab besar untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Oleh karena itu, mereka harus dibekali ilmu pengetahuan, sikap mental, keterampilan, moralitas, dan kebiasaan yang sesuai dengan standar kelayakan warga negara termaju, agar diakui oleh masyarakat dan bangsa-bangsa lain di dunia.
Keberhasilan pelaksanaan visi, misi, dan program pemerintah periode 2024–2029 akan diuji pada tahun 2030 melalui kemampuan Indonesia memanfaatkan bonus demografi secara produktif, efisien, dan efektif. Jika hal ini berhasil, maka program pembangunan periode 2029–2034 akan memiliki fondasi kuat untuk membawa Indonesia menjadi salah satu negara termaju di dunia menjelang Indonesia Emas 2045.
Sejak era pembangunan nasional melalui Repelita dan Pelita (Rencana dan Pembangunan Lima Tahun) berdasarkan GBHN, Indonesia telah menjalankan pembangunan berkelanjutan melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dengan horizon waktu 20 tahun. Pelaksanaannya dijabarkan dalam RPJMN/RPJMD (jangka menengah 5 tahun) dan RKPD/RKP (jangka pendek 1 tahun) yang disusun berdasarkan hasil Musrenbang di tingkat daerah dan nasional untuk penyusunan RAPBD, APBD, RAPBN, dan APBN setiap tahun.
Sejak tahun 2018, perencanaan pembangunan dilaksanakan melalui sistem Perencanaan Holistik-Tematik, termasuk dalam sektor pendidikan. Namun, penerapannya masih sebatas pada pembangunan sarana, prasarana, dan infrastruktur pendidikan. Padahal, metodologi holistik-tematik sejatinya harus menjadi pendekatan utama dalam sistem perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pendidikan untuk membentuk peserta didik—pelajar dan mahasiswa—yang mampu menunjang pengembangan SDM Generasi Emas Indonesia. Generasi inilah yang akan melanjutkan pembangunan setelah satu abad Indonesia merdeka pada 2045 dan seterusnya, untuk mempertahankan posisi Indonesia sebagai salah satu negara termaju di dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, dunia semakin dituntut untuk memenuhi standar global di berbagai sektor, baik yang ditetapkan oleh masing-masing negara maupun diakui secara internasional. Di bidang ekonomi, misalnya, dikenal konsep green economy (ekonomi hijau). Begitu pula di sektor pendidikan, diperlukan pemenuhan standar kualitatif dan kuantitatif agar memperoleh pengakuan internasional—terutama bagi negara yang ingin diakui sebagai negara maju atau termaju.
Oleh sebab itu, sumber daya manusia Indonesia harus dikembangkan agar memenuhi tuntutan tersebut, menjadi generasi penerus yang berkualitas sesuai dengan visi Generasi Emas Indonesia.
Sebagai bagian dari upaya itu, Program Pembangunan Green Techno Park (Taman Pendidikan Teknologi Hijau) direncanakan dan akan dilaksanakan oleh Yayasan Pengembangan Sumber Daya Manusia Generasi Emas Indonesia (YPSDMGEI). Program ini bertujuan memenuhi kebutuhan standar kuantitatif dan kualitatif para teknokrat Indonesia agar mampu mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain di dunia.
Dengan demikian, YPSDMGEI berharap dapat mendorong masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama memenuhi standar kualitatif dan kuantitatif SDM Indonesia yang menguasai modernisasi teknologi hijau melalui program Green Techno Park.
Penulis:
Jack E. L. Tobing
(Ketua Yayasan Pengembangan Sumber Daya Manusia Generasi Emas Indonesia)