Menyeimbangkan Kerja dan Kehidupan di Tengah Budaya Hustle Kenya
ORBITINDONESIA.COM – Di Kenya, kerja keras tidak hanya dihargai, tetapi juga diharapkan. Dari hiruk-pikuk Nairobi hingga pelabuhan Mombasa, para pekerja berjuang untuk tetap bertahan di tengah biaya hidup yang terus meningkat.
Budaya hustle di Kenya memicu fenomena kerja berlebihan. Banyak orang terjebak dalam rutinitas tanpa batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ini bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan ekonomi yang mendesak.
Smartphone dan email membuat pekerja Kenya selalu siap siaga. Namun, kebiasaan ini meningkatkan risiko burnout. Penelitian menunjukkan bahwa penetapan jam kerja yang ketat dan manajemen waktu yang efektif dapat meningkatkan produktivitas dan kesehatan mental.
Budaya kerja keras membawa prestise, tetapi apa harganya? Mengabaikan kesehatan mental dan fisik demi kesuksesan ekonomi bukanlah solusi jangka panjang. Penting untuk menemukan keseimbangan demi kualitas hidup yang lebih baik.
Menemukan keseimbangan antara kerja dan kehidupan adalah tantangan yang harus dihadapi semua orang. Apakah kita akan terus terjebak dalam siklus kerja tanpa henti, atau berani melangkah untuk menciptakan kehidupan yang lebih seimbang? Pilihan ada di tangan kita.
(Orbit dari berbagai sumber, 18 Oktober 2025)