Budaya Kerja Selalu Aktif: Tantangan dan Solusi di Era Digital

ORBITINDONESIA.COM – Fenomena budaya kerja 'selalu aktif' di perusahaan besar AS semakin mengkhawatirkan, memicu stres dan kecemasan bagi karyawan baru.

Budaya kerja 'selalu aktif' mengharuskan karyawan tersedia sepanjang waktu, menimbulkan tekanan tak terlihat. Diskusi ini dipicu oleh postingan Reddit yang viral, menggambarkan tantangan karyawan baru dalam menyesuaikan diri dengan ritme kerja yang intens.

Perusahaan besar, terutama di sektor teknologi, keuangan, dan konsultasi, mendorong karyawan untuk bekerja di luar jam kerja normal. Survei menunjukkan banyak pekerja merasa tertekan untuk merespons di luar jam kerja standar, meski perusahaan mengampanyekan keseimbangan kerja-hidup.

Memahami norma perusahaan dan menetapkan batasan jelas adalah kunci. Karyawan perlu mengutamakan kesehatan mental dan manajemen waktu yang cerdas agar terhindar dari kelelahan. Dedikasi penting, namun bekerja terus-menerus tidak menjamin pengakuan dan bisa berdampak buruk pada kinerja.

Meskipun tren ini belum universal, ada pergeseran menuju praktik yang lebih sehat, seperti kebijakan 'akhir pekan tanpa email'. Penting bagi karyawan baru untuk belajar bekerja dengan cerdas, bukan hanya keras. Bagaimana kita bisa menyeimbangkan ambisi dan kesejahteraan pribadi di tengah budaya yang menuntut segalanya?